Mohon tunggu...
Noah IISSMACK
Noah IISSMACK Mohon Tunggu... Bidan - blank

murid SMA CK

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dapatkah "Maut Hitam"/Black Death Terjadi Lagi?

1 April 2020   00:03 Diperbarui: 1 April 2020   00:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Salam para teman-teman Kompasiana! Di artikel ini, saya ingin membicarakan mengenai salah satu pandemi terburuk yang pernah terjadi di sejarah umat manusia dan apa mungkin pandemi ini bisa terjadi lagi. Tentu, pecahnya COVID-19 (Virus Corona) cukup parah, dan merupakan suatu perjangkitan penyakit dunia terburuk sejak waktu yang lama. Tetapi apakah teman-teman pernah dengar tentang pandemi Black Death atau Maut Hitam? Kalau teman-teman sudah memandang pandemi corona seperti kiamat, tunggu sampai kalian mendengar tentang ini.

Tentang Black Death (Apa dan Sejarah)

Black Death/Maut Hitam atau 'Bubonic Plague' merupakan suatu pandemi terhebat yang pernah terjadi. Pandemi ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis dan pertama kali melanda di Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14. 

Sebenarnya Black Death merupakan satu dari tiga jenis pandemi yang disebut 'The Plague' disebabkan oleh Yersinia pestis, namun Black Death merupakan yang terburuk dari semuanya, membunuh sepertiga hingga dua pertiga dari populasi Eropa atau 75 hingga 200 juta orang di Eropa dan Eurasia, hanya dalam beberapa tahun dari 1346 sampai 1353. Setelah pandemi terjadi, sekitar 30-60% dari populasi Eropa telah musnah ditambah korban lainnya di bagian lain di dunia. Faktanya, karena pandemi ini menyebabkan banyak sekali kematian, dibutuhkan waktu berabad-abad untuk populasi dunia stabil kembali.

Black Death dimulai pertama kali dari Eropa, diperkirakan asal mulanya terjadi adalah pada saat suatu kapal perdagangan Genoa sampai di pelabuhan Sicily, Messina. Saat kapal itu sampai di pelabuhannya, isinya penuh dengan penumpang-penumpang yang sudah mati atau sekarat. Diperkirakan kapal tersebut telah datang dari bagian-bagian di Asia Tengah dan dari sana tikus-tikus terkena bakteri Yersinia pestis datang ke atas kapalnya. 

Tikus-tikus ini ada kutu-kutunya, dan kutu-kutu ini yang dikatakan menyebar penyakitnya ke manusia. Kapal-kapal penuh mayat itu pun diperintah untuk disingkirkan dari pelabuhan oleh pihak berwenang di Sicily, tetapi sayangnya Black Death sudah terlanjur melanda dan segera, orang-orang di seluruh Eropa pun terinfeksi. 

Pandemi ini menyebabkan kekacauan yang besar bagi umat manusia dan adalah waktu yang sangat mengerikan; orang-orang hidup dengan ketakutan, dokter-dokter pun akhirnya tidak mau dan berhenti merawat yang terinfeksi karena takut tertular sendiri. Rakyat saat itu menyalahkan dan menyerang segala minoritas seperti penderita kusta, orang Yahudi, imigran maupun orang-orang jerawatan. Komunitas-komunitas orang Yahudi pun dihancurkan dan dibunuh-bunuh. 

Apa yang terjadi jika terinfeksi Black Death?

Penyakit ini dapat menular orang lain dengan sangat mudah lewat udara dari batuk dan bersin. Di tengah-tengah pandemi, seorang penyair asal Italia bernama Giovanni Boccaccio menjelaskan apa yang terjadi pada seseorang jika terkena Black Death: Korban akan tumbuh pembengkakkan di pahanya atau di sekitar lengannya seperti bisul-bisul, yang ukurannya bisa mencapai sebesar apel atau telur. 

Setelah bisul-bisul ini muncul, korban akan mengalami demam tinggi dan mulai batuk darah yang disebabkan oleh infeksi paru-paru. Dan sekitar 2-7 hari, korban akan meninggal. Black Death menurut penelitian memiliki tingkat kematian 30%-75%, maka sebagian besar yang terkena akan meninggal. Namun walau langka, tidak semua korban meninggal, dan yang selamat pun jadi memiliki sistem imun yang lebih kuat. 

Bubonic Plague Sekarang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun