Dalam beberapa minggu terakhir, pemberitaan di media dan pembahasan warganet di media sosial tak terlepas dari wabah virus corona.
Mulanya hanya merebak di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina pada 31 Desember 2019 dan hanya menjangkiti sejumlah orang di sana saja. Namun seiring berjalannya waktu, penularannya semakin meluas.
Berbagai penjuru dunia pun terjangkiti, mulai dari Asia, Eropa, Amerika hingga Afrika. Indonesia yang semula percaya untuk kebal dari korona karena beriklim tropis bahkan terkena juga. Per 2 Maret 2020, pemerintah mengumumkan bahwa Indonesia positif corona untuk pertama kalinya.
Sejak itu, ratusan ribu orang di seluruh dunia menjadi korbannya. Jumlahnya terus bertambah tiap hari bahkan untuk sementara hingga menyebabkan 7000 kematian.
Dengan masifnya jumlah kasus positif corona di dunia (meski angka kesembuhannya tinggi), membuat corona menjadi virus yang tak bisa disepelekan. Alhasil, WHO pun mengubah statusnya dari dari semula berstatus epidemi menjadi pandemik.
Sebagai sumber awal virus itu bermula, Cina tentu menjadi negara dengan jumlah kasus corona tertinggi di dunia. Berdasarkan data gisanddata.maps.arcgis.com per 16 Maret 2020, tercatat ada 81.032 kasus positif corona di Cina dengan lebih dari 3000 kematian terjadi.
Dari sisi geografis, seharusnya negara yang berbatasan langsung dengan Cina seperti Mongolia, India dan Korea Utara-lah yang menjadi negara dengan kasus positif corona di luar Cina terbanyak di dunia.
Namun yang mengejutkan adalah ternyata justru Italia-lah yang menempati posisi tersebut. Tak disangka, Italia menjadi negara dengan jumlah kasus positif corona di luar Cina terbanyak di dunia.
Berdasarkan sumber yang sama per 16 Maret 2020, tercatat ada 24.747 kasus positif corona di Italia dengan 1.809 kematian yang terjadi. Mirisnya, Italia bahkan mencatatkan rekor 368 kematian dalam waktu satu hari.
Dikutip dari Reuters, Cina mengirimkan 9 ahli medis beserta 9 ton perlengkapan kesehatan (termasuk masker dan respirator) ke Italia. Misi kemanusiaan tersebut diorganisir oleh Palang Merah Cina.