Setiap pembagian informasi pribadi dan ketergantungan kita terhadap layanan online menjadikan kita semua target yang potensial untuk kejahatan yang ada diinternet dan meskipun kita berharap lembaga yang kita percayai sekalipun. Informasi kita memiliki tindakan terkuat untuk dilindungi sayangnya itu tidak selalu memungkinkan .
Pertengahan tahun 2017, indonesia menjadi salah satu serangan dunia maya paling melumpuhkan yang pernah di alami yaitu WannaCry. Virus WannaCry ini menyusup ke sistem komputer server dan membiarkannya sepenuhnya di nonaktifkan hampir sepanjang minggu  sehingga memaksa rumah sakti dan praktisi medis untuk beroperasi penuh secara offline.
Ini hanyalah salah satu dari sejumlah insiden yang mempengaruhi warga indonesia dalam ingatan baru-baru ini. Mari kita lihat beberapa kasus peretasan dan serangan dunia maya terbesar dalam dunia dalam dekade terkahir .
1. Â Virus WannaCry Â
Serangan Cyber paling luas yang pernah ada , peretas berhasil mendapatkan akses ke semua sistem komputer rumah sakit di seluruh dunia pada pertengahan 2017, menyebabkan kekacauan diantara sistem medis di indonesia.Â
Alat peretasan yang ddigunakan sama dengan penyerangan terhadap perusahaan pengiriman  dan komputer yang terinfeksi virus ini ada di 150 negara termasuk indonesia
Ransomware atau yang dsebut " WannaCry " ini  dikirimkan melalui Email dalam bentuk Attachment.
Setelah pengguna mengklik Lampiran tersebut maka virus tersebut akan menyebar melalui komputer mereka dan mengunci semua file mereka dan meminta uang sebelum dapat diakses kembali. Â Sebanyak 300.000 komputer terinfeksi virus
2. Hacker mencuri 11 Triliun dari Bank Dunia , Tahun 2015
Untuk jangka waktu 2 tahun pada awal 2015, sekelompok peretas yang berbasis di rusia berhasil mendapatkan akses untuk mengamankan informasi dari lebih dari 100 institusi di seluruh dunia
Penjahat dunia maya menggunakan malware untuk menyusup ke sistem komputer bank dan mengumpulkan data pribadi , mereka kemudian dapat meniru staf bank online untuk mengotorisasi transfer curang dan bahkan memesan mesin ATM untuk mengeluarkan uang tunai tanpa kartu bank. Diperkirakan sekitar 650 juta ( 11 Triliun ) dicuri dari lembaga keuangan secara total .