Mohon tunggu...
Niza Zaura
Niza Zaura Mohon Tunggu... Guru - Teacher and Pharmacist

Cekgu farmasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Membuat Materi "Kuno" dan Membosankan Menjadi Menarik bagi Siswa

9 Desember 2022   22:25 Diperbarui: 9 Desember 2022   22:59 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Farmakognosi adalah pengetahuan tentang cara-cara identifikasi dan evaluasi bahan alamiah yang digunakan sebagai obat. Bahan alamiah tersebut dapat berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral. Dari pengertiannya saja sudah terasa membosankan ya pasti ga jauh-jauh tentang obat herbal atau obat tradisional yang lebih sering dikonsumsi oleh orang tua dibandingkan anak muda. Farmakognosi adalah salah satu mapel produktif di SMK Farmasi mulai dari kelas X hingga kelas XII. Materi yang dianggap "kuno" dan membosankan ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru yang mengampu mapel ini untuk membuat siswa tertarik dan tentunya memahami materi yang disampaikan. Beberapa hal yang menyebabkan kurangnya pemahaman siswa pada materi farmakognosi disebabkan : motivasi siswa rendah, fokus pembelajaran dalam kelas terganggu, pembelajaran hanya menggunakan 1 sumber yaitu buku yang ada di sekolah sehingga materi yang disampaikan monoton dan kurang menarik, literasi siswa kurang dan strategi pembelajaran berpusat pada guru sehingga siswa bersifat pasif dalam pembelajaran.

Dari beberapa poin di atas dapat disimpulkan bahwa selama ini proses pembelajaran masih berfokus pada guru sehingga siswa cenderung pasif dan tidak tertarik pada materi yang disampaikan oleh guru. Metode yang digunakan masih monoton membuat siswa tidak menemukan hal yang menarik untuk dieksplor.

Tantangan yang dihadapi oleh guru adalah :

  • Sumber belajar yang terbatas
  • Penggunaan model pembelajaran inovatif seperti PBL dan PjBl (1) membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, masalah konsep, media dan persiapan lainnya (2) Sulitnya mencari permasalahan yang relevan dengan kebutuhan siswa dan (3) Membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaanya
  • Hasil belajar siswa masih rendah karena kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan diatas yaitu :

  • Sumber belajar yang terbatas dapat diatasi dengan membuat bahan ajar yang sudah dirangkum guru dari berbagai sumber untuk memudahkan siswa dalam mencari literatur sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Bahan ajar tersedia secara online dimana siswa dapat mengakses dengan barcode.

  • Menggunakan LKPD yang dapat mempermudah siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran yang menarik seperti video pembelajaran, melihat langsung objek yang dipelajari (pada materi folium dan rhizoma maka siswa mengidentifikasi secara organoleptis dan mikroskopis simplisia yang sudah disediakan oleh guru) agar siswa lebih mudah mengingat secara visual apa yang telah dipelajari. Uji pengetahuan juga dibuat menarik dengan games menggunakan Quizizz

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
  • Melakukan ice breaking untuk membuat siswa kembali bersemangat dan kembali fokus saat proses pembelajaran saat siswa sudah terlihat tidak fokus dan mengantuk.
  • Pemilihan strategi pembelajaran yang fokus pada student center sehingga siswa lebih banyak melakukan eksplorasi baik dengan mencari literatur secara mandiri dan berkelompok untuk memecahkan permasalahan yang disampaikan guru dan menghasilkan proyek

Perubahan yang terjadi dari aksi langkah-langkah yang dilakukan yaitu : Siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran terlihat dari hasil observasi siswa aktif dan tertarik selama proses pembelajaran, siswa lebih fokus dikarenakan pembelajaran menjadi lebih menarik dengan model pembelajaran yang inovatif dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran seperti penggunaan video pembelajaran dan siswa menjadi lebih kreatif karena dituntut untuk menghasilkan proyek/produk, dilihat dari hasil belajar siswa dan survey yang dilakukan  menunjukan hasil yang efektif dengan bukti nilai siswa pada uji pengetahuan mampu melampaui nilai KKM

Respon siswa dapat disimpulkan bahwa siswa senang dengan model pembelajaran inovatif PBL dan PjBL yang lebih menarik dan tidak monoton serta dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari, menjadikan siswa kreatif dan aktif dan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi.

Melihat beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercapai jika model dan strategi pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhaan siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun