Mohon tunggu...
Nita Nurgiyasari
Nita Nurgiyasari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program KKN, Pendampingan Orangtua Dalam Menghadapi Kesulitan Membimbing Anak Belajar Daring

30 Desember 2020   16:00 Diperbarui: 30 Desember 2020   22:16 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Virus Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemic oleh WHO (World Health Organization) sejak Maret 2020 lalu. Virus ini pertama kali ditemukan di China dan telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sampai saat ini kasus covid-19 terus meningkat setiap harinya, sehingga pemerintah membuat kebijakan agar masyarakat membatasi kegiatan keluar rumah. Termasuk kegiatan pembelajaran, pemerintah menghimbau agar aktivitas pembelajaran disekolah dialihkan ke rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus. Dengan memanfaatkan teknologi, pembelajaran tetap dilaksanakan secara daring. Namun pembelajaran daring yang dijalankan hingga saat ini dirasa belum optimal. Tak sedikit siswa mengeluh karena kurang mengerti materi pelajaran yang disampaikan secara daring. Sehingga orangtua memiliki peran lebih dalam membimbing anak belajar daring. Tentu saja dalam menjalankan peran lebih tersebut tidaklah mudah, banyak kesulitan yang dialami orang tua.

Terkait kendala tersebut Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode II sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat. KKN periode II dilaksanakan oleh mahasiswa secara Individu dilingkungan rumah masing-masing dan dilaksanakan sekitar bulan November-Desember 2020. Berbeda dengan kegiatan KKN periode I  sebelumnya yang dilaksanakan sekitar bulan Mei-Juni 2020 lalu yang bertemakan “Edukasi Pencegahan Covid-19”, kegiatan KKN periode II ini memiliki tema “Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 dibidang Pendidikan dan Ekonomi”. Sehingga pada KKN periode II ini fokusnya bertambah tidak hanya pencegahan tapi juga penanggulangan covid-19 dibidang pendidikan dan ekonomi. Salah satu program wajib yang ada pada kegiatan KKN periode II yaitu pendampingan orang tua dalam membimbing anak belajar daring.

Kegiatan dilakukan secara daring dengan 42 orangtua di kelas 3 sekolah dasar. Pada pelaksanaannya terlebih dahulu meminta orangtua mengisi survey melalui google form untuk mengetahui kendala yang sering dialami saat mendampingi anak belajar daring. Dari hasil survey yang didapatkan bahwa orang tua paling sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak. “kadang suka bingung juga caranya harus gimana menjelasinnya, maklum bu aku bukan guru” tutur salah satu orangtua. Selain itu kendala yang paling sering dialami orang tua yaitu sulit mengatur/mengarahkan anak belajar. Salah satu orang tua lainnya mengatakan “Anaknya gamau diatur dan jadi manja dibimbing sama saya sendiri”. Dan lagi kendala yang sering dialami yaitu sulit mengatur waktu untuk mendampingi anak belajar daring “kurang focus karena harus membagi waktu antara membimbing daring kaka/adiknya” jelas orang tua lainnya.

Dari kendala yang sering dialami orang tua tersebut dibuatlah video edukasi “Tips membimbng anak belajar daring berdasarkan hasil survey kesulitan yang sering dialami orang tua”. Terkait kendala sulit menyampaikan materi kepada anak, beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua diantaranya menggunakan aplikasi yang menunjang pembelajaran. Pada era teknologi sekarang ini banyak sekali aplikasi yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran contohnya seperti aplikasi bimbel online yang sudah menjadi tren pada masa sekarang ini, selain itu mesin pencari seperti google dan youtube dapat bermanfaat untuk mencari materi yang sulit dipahami anak. Cara lain yang dapat dilakukan orang tua yaitu berkomunikasi dengan guru dan sesama orang tua terkait materi yang sulit disampaikan kepada anak. Terkait masalah sulit mengarahkan anak untuk belajar dan sulit mengatur waktu dalam mendampingi anak belajar, cara yang dapat dilakukan diantaranya membuat kesepakatan bersama anak terkait waktu belajarnya. Membuat kesepakatan mengenai waktu belajar ini penting selain mengajarkan anak untuk dapat memanajemen waktu juga membiasakan anak untuk bersikap disiplin. Sepakati waktu belajar bersama anak baik itu dipagi hari, siang atau malam, tentukan durasi belajar agar anak tidak jenuh dalam belajar, selain itu sepakati hukuman apa yang akan didapatkan anak jika melanggar kesepakatan tersebut. Jika anak masih sulit diarahkan untuk belajar, berdiskusi dengan guru dapat menjadi pilihan, berdikusi mengenai cara agar anak dapat bersikap disiplin mengenai belajarnya.

Pembelajaran jarak jauh memang tidaklah mudah, keterlibatan orang tua sangat dibutuhkan dalam membimbing anak belajar daring. Menjaga komunikasi antara anak, guru dan sesama orang tua juga menjadi kunci dalam kegiatan belajar daring. Komunikasi dan kolaborasi antara ketiga pihak dapat menjadi titik terang agar semua kendala dapat dipecahkan bersama. Bapak pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara mengatakan “Setiap orang menjadi guru, setiap sekolah menjadi sekolah”. Hal ini berarti pendidikan tak berhenti dibangunan sekolah saja, tetapi bisa dimanapun dan oleh siapapun. apalagi dimasa pandemi sekarang ini yang dimana pembelajaran dialihkan dari sekolah ke rumah. Jadi semoga hal tersebut tidak dijadikan hambatan yang besar bagi anak-anak dalam mendapatkan pendidikan.

Nita Nurgiyasari, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun