Mohon tunggu...
Nita Meiliana
Nita Meiliana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pilkada Jabar 2018: Menggenjot Pertumbuhan Ekonomi Mengerem Inflasi

14 Maret 2018   08:30 Diperbarui: 14 Maret 2018   09:38 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kendala fundamental menghadapi peningkatan permintaan produsen yang terimbas seperti produksi kaos, spanduk ataupun makanan minuman selalu kewalahan. Alhasil, kesenjangan permintaan dan pasokan berbuntut kenaikan harga-harga. Inilah yang menjadi efek negative dari pilkada yang berlangsung.

Dikhawatirkan bahwa penyelenggaraan pilkada malah akan terus menggoyang harga-harga kebutuhan pangan dan lainnya. Terlebih, jika kontestan menerapkan kampanye yang populis tanpa memperhatikan gejolak harga, efeknya bakal besar.

Di sisi lain, ketidakstabilan harga ikut menebarkan keraguan bagi para pelaku usaha. "Mereka jadi semakin sanksi untuk merancang investasi tahun ini, sebab di awal tahun saja sudah fluktuatif," tutupnya.

KINERJA PARIWISATA

Salah satu wilayah yang menggelar pilkada adalah Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung berharap gelaran ini bisa berjalan aman dan kondusif sehingga tidak menganggu kinerja sektor pariwisata di kota itu. Tahun ini, Bandung menargetkan angka kunjungan 7,5 juta wisatawan.

Diharapkan bahwa  politik itu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepariwisataan, kebudayaan dan ekonomi kreatif. Semua kegiatan tetap berlangsung. Disbudpar Kota Bandung tetap menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi kebudayaan dan ekonomi kreatif untuk menunjang pariwisata

Dengan banyaknya pusat wisata di Kota Bandung membuat indeks pariwisata Kota Bandung tergolong yang tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data dari Disbudpar Kota Bandung Indeks pariwisata Kota Bandung mencapai 95,30. Angka itu memposisikan Kota Bandung di atas Denpasar 87,65 dan Yogyakarta 85,68

Pilkada serentak 2018 bakal diikuti oleh Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Majalengka. Hanya Kabupaten Indramayu yang masuk dalam Ciayumajakuning (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan) yang tidak melaksanakan pilkada.

Dengan adanya peningkatan konsumsi dan belanja menjadi salah satu unsur peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di Ciayumajakuning khususnya kota dan kabupaten yang melaksanakan pilkada. Tiap calon akan membuat spanduk, kaos, belanja periklanan, konsumsi dan lain lainnya selama tahapan pilkada. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menyerap tenaga kerja serta menarik investor-investor yang akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.

Kesimpulannya adalah kota-kota besar di Jawa Barat yang menyelenggarkan pesta demokrasi pilkada akan memeberikan sumbangan positif dan negative pada pertumbuhan ekonomi dan diharapkan menekan laju inflasi daerah tersebut serta meningkatkan daya tarik wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun