Mohon tunggu...
Yunita Kristanti Nur Indarsih
Yunita Kristanti Nur Indarsih Mohon Tunggu... Administrasi - Gratias - Best Spesific Interest - People Choice Kompasiana Award 2022

-semua karena anugerah-Nya-

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

3 Fakta Budaya Salam Tempel Masa Kecilku

10 Mei 2021   14:40 Diperbarui: 10 Mei 2021   18:33 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Sumber: Shutterstock melalui Kompas.com

Kota Cirebon terkenal banget dengan sebutan Kota Udang, selain itu sebutan Kota Wali juga lekat menempel pada kota yang terletak di pesisir pantai di Provinsi Jawa Barat itu.

Makam Sunan Gunung Jati, salah satu wali dari kesembilan wali besar di Indonesia tersebut terletak di kota ini. Makam tersebut berada di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

Kota Cirebon menjadi kota masa kecil saya. Di kota ini saya mengenal banyak kebudayaan-kebudayaan islami yang kental. Mayoritas penduduk kota ini adalah umat Islam. Teman-teman saya pun sebagian besar adalah dari kalangan muslim yang taat.

Terkait dengan budaya salam tempel, saya memiliki buaanyaak sekali pengalaman.

Berikut 3 fakta mengenai budaya salam tempel di lingkungan saya : 

Walaupun Non-Muslim Saya Mendapatkan Amplop 'Salam Tempel' Juga, Lho

Sebagian besar kawan kecil saya merayakan lebaran (Idul Fitri). Pernah suatu saat di momen lebaran, saya diajak oleh tetangga sekaligus sahabat saya untuk 'keliling' perumahan untuk memberi ucapan selamat pada tetangga-tetangga yang merayakan lebaran di sekitar perumahan. 

Tiba giliran kami masuk ke rumah seorang tetangga yang bekerja di Pertamina - Klayan, Cirebon. 

Tetangga kami ini sering memberikan kami makanan-makanan kecil saat kami bermain dan mengizinkan kami untuk menonton film (video) di rumahnya (saat itu hanya sedikit sekali yang memiliki player video di lingkungan kami, salah satu yang memiliki adalah beliau ini). 

Saat momen lebaran, saya dan kawan saya (kebetulan muslim) mendapatkan amplop putih berisi beberapa lembar uang baru di amplop putih yang diberikan tetangga kami tersebut. Pertama kali saya mendapatkannya, hehehe.

Saya bisa mencium betul harum beberapa lembar uang baru yang diberikan tetangga kami tersebut. Itu tahun pertama dan tahun terakhir saya menerima salam tempel. 

Rumah Kami Ramai Dikunjungi Kawan-kawan Kami untuk Menerima Salam Tempel dari Ayah Ibu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun