Mohon tunggu...
Nita Juniarti
Nita Juniarti Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Perempuan

Penaruh mimpi di Altar-Nya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menari, Menyebarkan Semangat Keacehan di Mana Kaki Melangkah

16 Agustus 2020   12:58 Diperbarui: 17 Agustus 2020   18:36 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak SMA saya senang belajar tarian tradisional Aceh karena ibu saya. Ibu bilang, ketika beliau SMA pernah ikut menjadi penari yang menampilkan tari tradisional Aceh ketingkat Nasional.

2010 tahun pertama saya menampilkan tarian di Pramuka tingkat Cabang untuk seleksi tingkat Nasional. Setelah itu, saya ketagihan belajar tari tradisional.

2011 semester 1 dengan segala drama akhirnya saya bisa bergabung di Sanggar Seni Seulaweut, saya belajar tarian tradisional meski tidak pernah tampil di acara-acara karena pada akhirnya saya tertarik pada akting.

2014 saya melatih beberapa murid tempat saya bekerja karena mereka akan mengikuti event internasional dan salah satu syaratnya adalah tarian tradisional Aceh. Namun hanya beberapa gerakan saja.

2015 pertama sekali saya benar-benar memiliki 18 murid ketika kuliah pengabdian masyarakat di desa Maheng yang saya ajarkan tarian likok pulo. Berkat kerjasama dengan pemuda desa, anak-anak Maheng diundang ke TV Aceh untuk tampil di Talkshow pagi. Senang sekali ketika itu. Ketika KPM selesai dan saya kembali di tahun 2016 ternyata mereka masih bisa tariannya meski sedikit lupa.

2016-2017 saya mengajarkan tarian Likok Pulo dan Meusekat di 2 Sekolah yaitu SDN 1 Baya dan SDN 2 Baya, Sulawesi Tengah. Alhamdulillah SDN 2 Baya tarian ini masih lestari bahkan tahun 2019 mereka tampil di temu ramah dengan wakil gebernur Sulawesi Tengah, membanggakan.

2019-awal 2020, saya bertugas di Malang dan mengajarkan tarian di MI Mambaul Ulum Kasri, MI Hidayatullah Pringu, SDN 02 Sudimoro namun hanya di MI Hidayatullah yang sudah dilatih bersama musik pengiring. Covid-19 membuat saya diberhentikan bekerja lebih awal oleh perusahaan tempat saya bekerja.

Mengajarkan menari di daerah yang bukan Aceh itu selalu membuat saya seolah berada di Aceh. Aliran darah saya seolah lebih lancar dan saya selalu berbahagia pada setiap gerakan yang saya ajarkan. Menari bagi saya adalah membawa orang mengenal budaya saya, mempengaruhi mereka dengan budaya saya. Senang sekali menjadi bagian terkecil dari penyebaran budaya. Semoga, saya selalu belajar dan mengajar apapun profesi saya nantinya.

dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun