Mohon tunggu...
Pendidikan

Menjadi Guru BK yang Ideal, Kenapa Enggak?

20 Februari 2019   19:20 Diperbarui: 21 Februari 2019   11:17 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menjadi guru bk? Seringkali dianggap remeh oleh sebagian orang, seperti pekerjaan yang tak melakukan apapun namun tetap mendapatkan gaji. Padahal menjadi seorang guru Bk bukanlah hal yang mudah karena memiliki peran yang sangat penting dalam satuan pendidikan. 

Sesuai dengan SK kemendikbud No. 025/D/1995 yang menjelaskan bahwa bimbingan konseling adalah layanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Selain dianggap sebagai pekerjaan yang remeh, banyak persepsi-persepsi lain mengenai guru BK. Ada yang menafsirkan bahwa BK adalah tempat menyelesaikan masalah, tempat pemberian hukuman bahkan BK dianggap sebagai tempat yang menyeramkan jadi tak heran bahwa guru Bk dijuluki dengan polisi sekolah. Anggapan-anggapan seperti ini adalah salah sehingga perlu dilakukan pembenaran agar peran, fungsi dan tujuan dari BK sendiri dapat terlaksana dengan baik. 

Sebelum melakukan pembenaran hal-hal tersebut bisa diantisipasi dari pihak guru Bk itu sendiri yakni berusaha menjadi guru BK yang ideal bagi siswa karena seringkali anggapan-anggapan diatas berlaku akibat dari perilaku guru BK itu sendiri tak jarang memang banyak guru BK yang tidak bisa menempatkan posisinya sebagai guru BK.

Bagaimana sih menjadi seorang guru BK yang ideal?

1. Dekat dan membangun rasa nyaman dengan siswa

 Pendekatan oleh guru Bk terhadap siswa yakni perlu dilakukan pendekatan secara personal yaitu dengan membangun rasa nyaman. Rasa nyaman ini dapat muncul apabila sebagai guru BK memberikan kesan yang menyenangkan, hal ini bisa dilakukan dengan pembawaan kita menjadi seorang yang sumringah dan penampilan pun perlu diperhatikan. Apabila seseorang berpenampilan menarik maka orang lain pun akan nyaman apabila berinteraksi.

2. Menata ruang BK menjadi tempat yang menyenangkan

Ruang Bk sering kali dianggap sebagai tempat pengadilan bagi siswa yang bermasalahan. Oleh karena itu, para siswa lebih memilih untuk menghindar masuk ruang BK. Anggapan seperti ini perlu dirubah agar siswa merasa nyaman untuk masuk ruang Bk, salah satu cara untuk membuat nyaman siswa adalah menata ruang sedemikian mungkin menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan seperti meletakkan hiasan-hiasan, pengharum ruangan dan memindahkan barang-barang yang tidak diperlukan agar tidak terlihat sumpek.

3. Menjadi pendengar yang baik

Sebagai seorang guru BK harus bisa menempatkan diri sebagai pendengar yang baik. Semua murid yang sedang bermasalah, bingung, atau resah membutuhkan pendengar untuk mencurahkan isi hati. Sering kali seseorang yang sedang bermasalah atau menanggung beban berat hanya perlu didengarkan. Karena hal tersebut sudah cukup membuatnya merasa lega usai berkeluh kesah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun