Mohon tunggu...
Annisa Gilang P.
Annisa Gilang P. Mohon Tunggu... Buruh - aurorandromeda

aurorandromeda

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Yang Istimewa di Kota Istimewa

21 Mei 2019   22:14 Diperbarui: 21 Mei 2019   23:19 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga lari masih menjadi primadona bagi para pelari atau bagi mereka yang gemar olahraga. Hanya berbekal sepatu lari dan pakaian olahraga, kamu sudah bisa berolahraga lari. Tempatnya pun bisa di mana saja, bisa sendiri atau dalam kelompok.

Bukti bahwa olahraga lagi masih digandrungi sampai sekarang adalah masih banyaknya ajang kompetisi atau lomba lari yang diselenggarakan. Tak hanya di kota besar seperti Jakarta, banyak juga ajang kompetisi lari bergengsi yang diadakan di beberapa pelosok negeri. Sebut saja di pulau Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, Riau, Bintan, Sumatera Utara, Kalimantan, dan lainnya.

Saya pun sempat dalam kurun waktu tertentu, menjadi salah satu yang getol daftar sana-sini jadi peserta ajang kompetisi lari, masih di Jabodetabek aja sih. Sebagai pelari pemula, saya membatasi diri hanya ikut rute 5 km aja. Itupun selama lari, lebih banyak jalan cepatnya. Hahaa.. Tapi lama-lama, rute 5 km itu mulai naik jadi 10 km. Dan rasanya nyali saya hanya cukup di rute 10 km aja deh.

Baru-baru ini ada sebuah ajang kompetisi lari yang cukup menarik perhatian saya, yaitu Mandiri Jogja Marathon. Kenapa? Pertama, karena acara ini diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Sleman. Bagi sebagian orang, Yogya bisa dibilang menjadi salah satu kota yang "ngangenin", Betul gak?

Kedua, rute yang dilalui Mandiri Jogja Marathon ini cukup unik yaitu dengan melintasi Candi Prambanan dan situs-situs sejarah lainnya di sekitar sana. Tentunya ini membawa sebuah pengalaman yang sangat berbeda ya.

Kompas.com
Kompas.com

Saya sih membayangkannya seperti berlari dalam sebuah mesin waktu dimana kita akan langsung teringat pada legenda Rara Jonggrang dan Bandung Bondowoso jika melihat Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu terbesar. Ada juga Candi Plaosan, candi Budha yang memiliki daya tarik eksotisme tersendiri. Belum lagi beberapa situs arkeologi dan situs bersejarah lainnya yang memang tersebar di sekitar Candi Prambanan yang menjadi titik awal dan akhir dari rute lari dalam Mandiri Jogja Marathon.

Tak hanya itu saja, sebagai peserta lari tentunya kita juga bisa menikmati keindahan pemandangan alam. Kebayang sih, kan mulai start lari subuh tuh, pastinya udaranya masih sangat segar untuk dihirup sambil berkompetisi lari. Tahun ini Mandiri Jogja Marathon membagi jarak lari menjadi beberapa kategori yaitu Full Marathon, Half Marathon, 10K, dan 5K.

Kompas.com
Kompas.com

Geliat ajang kompetisi olahraga seperti Mandiri Jogja Marathon ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Penduduk yang ada di sepanjang rute turut turun ke jalan untuk memberi semangat para pelari dan bahkan ada yang memberi buah-buahan hasil bumi dari kebun mereka. Bikin terharu sekaligus jadi terpacu semangatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun