Mohon tunggu...
Nisa Fidianah
Nisa Fidianah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

MENEMPUH PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kelekatan atau attachment pada anak

28 Maret 2020   21:14 Diperbarui: 28 Maret 2020   21:22 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Kelekatan atau attachment pada bayi merupakan salah satu kemampuan untuk menangkap daya sinyal bayi atau anak secara langsung atau akurat. Bayi atau anak akan merespon dengan cepat dan tepat dengan sesuai kebutuhan mereka. 

Dasar pemahaman ikatan anak dan orang tua dikatakan berhasil jika orang tua juga merespon, peka, hangat, responsive, dan penuh perhatian kepada anak. 

Proses-proses kelekatan atau attachment tidak muncul secara tiba-tiba melainkan secara bertahap-tahap. Berikut ini proses-proses dalam attachment, yaitu :

1.) Tahap 1, sejak lahir hingga berusia 2 bulan. Bayi akan menunjukkan secara langsung attachment mereka kepada semua yang berada didekatnya. Dalam usia ini respon bayi masih tersenyum dan menangis. 

2.) Tahap 2, terjadi saat bayi berusia 2 sampai 7 bulan. Attachment pada bayi sudah mulai bisa fokus pada manusia, biasanya kepada seseorang yang sering didekatnya (pengasuh nya). Dalam tahapan ini bayi sudah mulai membedakan orang yang sangat dikenal dengan orang asing. 

3.) Tahap 3, terjadi saat bayi berusia 7 sampai 24 bulan. Attachment yang sesungguhnya mulai berkembang. Yang telah meningkatnya kemampuan  bayi. Bayi akan aktif melakukan kontak mata dengan pengasuhnya.  

4.) Tahap 4, terjadi saat bayi berusia 24 bulan hingga keatas. Bayi atau anak akan mulai sadar dengan perasaan orang lain. 

Proses-proses tersebut dilakukan bayi agar tetap dekat dengan pengasuhnya atau ibunya. Oleh karena itu, para pengasuh harus merespon dengan sangat baik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun