Mohon tunggu...
Hani
Hani Mohon Tunggu... Freelancer - Peserta Danone Digital Academy 2021 ~ https://www.nisaahani.com/

Hai! Perkenalkan saya Hani, Peserta Danone Digital Academy 2021.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jualan Makin Laris dengan Bantuan Internet

11 Mei 2023   14:45 Diperbarui: 11 Mei 2023   15:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi

Rezeki memang biasanya dititipkan sama ayah, si kepala keluarga. Dan, memang seharusnya sebagai pemimpin keluarga lah yang harus berusaha mencari rezeki untuk semua kebutuhan rumah tangga. Karena kan udah janji di ijab kabul untuk memberi nafkah. Tapi nggak ada yang salah toh jika para ibu-ibu ikut mencari rezeki jika memang dibutuhkan, ingin membantu menambah pendapatan keluarga atau sekedar memberi kesenangan sendiri, seperti ibu-ibu di daerah rumah saya. 

Mereka berjualan untuk mengisi waktu luang dan menambah pendapatan meski sudah difasilitasi dari anak dan suami. Tapi ada juga sih yang memang jualan untuk pendapatan utama karena suaminya sudah meninggal dan anaknya memberi bantuan yang terbatas.

Yang saya suka dari mereka, mereka terlihat akur-akur aja gitu jualannya meski ada beberapa barang jualannya sama. Tapi memang sih, rezeki udah ada yang ngatur, nggak usah lah saling sikut menyikut. Insyaallah kalau memang rezekinya pasti dimudahkan.

Terus, para ibu-ibu ini juga memanfaatkan internet dalam berjualannya, sesimpel gelar lapak di grup chat RT RW atau status wa. Bahkan, ada juga yang bikin jj alias video jedak jeduk ala tiktok untuk di status wa-nya, supaya semakin menarik yang melihat. Karena sama seperti kita yang masih muda-muda, kadang takjub aja gitu kalau ada editan video yang belum pernah dilihat. Hehe. Nanti biasanya ibu-ibu di grup akan melihat dan memesan. Mereka terlihat saling support dan menghargai satu sama lain.

Foto-foto dan video yang ditampilkan hampir semua cukup sederhana tanpa edit. Video jj pun hanya kumpulan foto-foto sederhana sebenarnya. Tapi dari situ bisa lihat bentuk riilnya. Dan, kalau sering-sering ditawari, apalagi banyak yang antusias beli, otomatis rasanya ingin ikutan order juga, sekedar untuk icip-icip dan membantu tetangga.

Kalau ada produk yang enak sesuai selera atau sesuai kebutuhan, biasanya si ibu penjual cukup bilang, misal pas puasa kemarin ada yang nulis "takjilnya ready", orang-orang yang sudah mencoba akan repeat order dengan sendirinya. Karena memang butuh dan sudah tau kualitas, ukuran, bentuk, dan rasanya.

Kadang, produknya bukan hanya hasil produksi sendiri, tapi juga produk jualan kantornya. Yang biasanya bisa dapat harga miring karena mungkin mereka menggunakan fasilitas harga karyawan saat menyetok produknya. Seru sih ini menurut saya. Kita bisa dapat produk murah dan ikut membantu tetangga.

Ibu-ibu ini tidak mengambil untung banyak kok. Mereka jualan sepertinya tidak segitunya untuk menambah kekayaan yang berlebihan, sepertinya memang hanya murni untuk memanfaatkan peluang menambah penghasilan yang mungkin bisa untuk healing. Iyes, ibu-ibu ini ada aja jadwal jalan-jalannya. Haha. Tapi saya tidak mempermasalahkan jika itu bikin mereka happy.

Btw, saya tahu keadaan ini karena melihat sekilas wa ibu saya dan cerita beliau. Hehe. Tenang ibu saya tidak masalah kok kalau chatnya dibaca. Lagipula saya hanya intip-intip dikit kalau ibu saya cerita atau menawarkan sesuatu, yang merupakan jualan para ibu-ibu di grup wa. Terus, ibu saya juga yang termasuk menawarkan jualan di grup-grup wa dan status wa, selain jualan langsung. Makanya saya lumayan tahu.

Ibu saya sendiri meng-upload dan menawarkan jualannya menggunakan Internet Provider IndiHome punyanya Telkom Indonesia yang memang kami pakai di rumah. Saya senang sekali fasilitas internet yang sudah saya sediakan digunakan dengan baik oleh ibu saya untuk membuat jualannya semakin laris dan mencari resep masakan supaya jualannya berkembang, tidak hanya untuk komunikasi atau sekedar hiburan semata. Meski sebagai anak hanya membiarkan ibu saya untuk melakukan sesuka hati selama bukan sesuatu yang buruk. Pokoknya mah selama beliau happy saya juga ikutan happy dengan segala aktivitas tanpa batasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun