Di tengah kemajuan zaman saat ini, terselip permasalahan yang tanpa henti mengintai generasi bangsa yaitu stunting. Stunting atau gagal tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis, saat ini bukan sekedar masalah kesehatan individu melainkan ancaman serius bagi kualitas sumber daya manusia dan kemajuan bangsa secara keseluruhan. bayangkan seorang anak yang seharusnya berlarian riang dan mengeksplor dunia dengan rasa ingin tahu yang membara, namun terhambat oleh tubuh yang lemah dan perkembangan otak yang kurang optimal. Stuting pada anak usia dini tentunya dapat kita cegah dengan adanya sinergi yang kuat dari peran orang tua dan masyarakat.
Stunting sering kali disalahartikan sebagai sekedar masalah tinggi badan yang tidak sesuai usia. Padahal, stunting merupakan kondisi kompleks yang mencerminkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang dialami anak sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun pertama kehidupan atau yang biasa kita kenal 1000 hari pertama kehidupan. Priode ini sangat krusial karena merupakan masa dimana pertumbuhan dan perkembangan otak anak berkembang sangat pesat.
BAGAIMANA PERAN ORANG TUA?
Orang tua adalah orang yang paling dekat dengan anak setelah keluarga besar ataupun orang-orang disekitarnya. Sehingga orang tua merupakan garda terdepan bagi anak dalam mencegah stunting. Peran orang tua dimulai sejak masa kehamilan dan berlanjut hingga anak berusia 2 tahun. Â Kehamilan yang direncanakan dengan baik memungkinkan orang tua untuk mempersiapkan diri secara matang, baik dari segi fisik, mental, dan finansial. Calon ibu perlu memastikan bahwa dirinya dalam kondisi sehat yang optimal sebelum kehamilan, rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan menghindari faktor risiko yang membahayakan kandungan seperti asap rokok dll. Selama masa kehamilan, tentunya membutuhkan asupan gizi yang lebih untuk mendukung pertumbuhan janin. Orang tua perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin, karbohidrat, protein, lemak sehat, serta mineral yang cukup. Kemudian, pada masa menyusui, orang tua perlu memberikan inisiasi menyusu dini guna memberikan kolostrum cairan pertama yang kaya nutri penting. Setelah 6 bulan, anak membutuhkan makanan pendamping asi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang semakin meningkat. Orang tua juga perlu memastikan MPASI yang diberikan telah memenuhi prinsip gizi seimbang. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara berkala pada anak sangat penting, sehingga jika anak teridentifikasi terkena stunting dapat segera ditangani.
BAGAIMANA PERAN MASYARAKAT?
Masyarakat juga menjadi peran penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung dalam pencegahan stunting. Masyarakat dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi tentang stunting kepada keluarga, tetangga, dan komunitas sekitar. Informasi yang disampaikan harus akurat, mudah dipahami, dan relevan dengan kondisi lokal. Masyarakat dapat memberikan dukungan sosial dan ekonomi kepada keluarga yang berisiko stunting, seperti memberikan bantuan pangan atau pendampingan dalam mengurus anak. Masyarakat dapat melakukan penyuaraan gagasan kepada pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan anggaran dan program pencegahan stunting. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemantauan dan evaluasi program pencegahan stunting di tingkat desa atau kelurahan. Hasil pemantauan dan evaluasi ini dapat digunakan untuk memperbaiki program dan memastikan efektivitasnya. Posyandu adalah wadah yang ideal untuk menyinergikan peran orang tua dan masyarakat dalam pencegahan stunting. Di posyandu, orang tua dapat mendapatkan informasi tentang gizi dan kesehatan anak, memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mendapatkan imunisasi dan suplementasi gizi.
Jadi, pencegahan stunting membutuhkan sinergi yang kuat antara orang tua dan masyarakat. Orang tua bertanggung jawab untuk memberikan perawatan dan gizi yang optimal bagi anak, sementara masyarakat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Pencegahan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita semua sebagai anggota masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan membangun sinergi yang kuat antara orang tua dan masyarakat, kita dapat mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan produktif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI