Mohon tunggu...
Nirwanti Wanti
Nirwanti Wanti Mohon Tunggu... Guru - JALANI SAJA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Biar takdir menentukan segalanya..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Puisi | Sketsa Asa

9 Maret 2019   10:50 Diperbarui: 15 Maret 2019   16:57 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inginku kelangit   menjangkau bintang dan memeluk rembulan namun  inginku terhenti kuasaku takkan mampu menjangkau itu..

Aaah.. Rasanya ku ingin kelaut saja, bermain dengan ikan-ikan cantik, lalu mengumpulkan mutiara dari dasarnya. Namun sesaat aku tersadar ternyata kemampuan berenangku tak mampu menjangkau itu, asaku terhenti..

Hmmm... Mendingan kerimba saja menikmati kicauan burung dan suara alam, memetik buah-buah masak yang tak terjamah.. Namun lagi-lagi perasaanku terbentur karena takut tertusuk duri-duri tajam yang selalu siap menancap dan binatang buasnya yang seketika memangsa..

Hhh... Ya sudah, kuputuskan saja untuk tetap berjalan lurus mengikuti nurani, terserah mau dibawa kemana, kelangit, kelaut, atau kerimba, karena kuyakin dengan begini kubisa menikmati kerlipan bintang dan terangnya rembulan, serta menikmati manisnya buah dengan tadahan mutiara tanpa harus kelangit, kelaut atau kerimba..

Kutenangkan jiwa dengan keikhlasan sehingga tiada gundah akan ketidakkuasaanku menggapai asa yang terangkai namun tak berantai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun