Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia dimulai pada era ke-17, yaitu setelah Belanda datang ke Indonesia pada tahun 1847. Saat itu telah mulai dipakainya mesin uap oleh Belanda di berbagai industry khususnya di industry gula.
Karena pemakaian mesin uap semakin banyak yaitu sekitar 120 mesin uap, akhirnya pada tanggal 28 Februari 1852 munculah Staastblad No. 20 yang mengatur tentang keselamataan dalam pemakaian mesin uap, yang pengawasannya diserahkan kepada lembaga Dienst Van Het Stoomwezen.
Dikarenakan perkembangan teknologi dan perkembangan industry, penggunaan mesin semakin meningkat, maka dari itu pada tahun 1905 dengan Stbl no 521 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan undang-undang keselamatan kerja yang dikenal dengan Veiligheid Regelement atau disingkat VR, kemudian disempurnakan pada tahun 1930, sehingga dikenal dengan Stbl 406 tahun 1930 yang menjadi landasan penerapan K3 di Indonesia.
Sejak saat itu K3 mulai di terapkan di Indonesia, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, undang-undang keselamatan kerja terus diperbarui dan mengalami perubahan. Contohnya seperti pada akhir abad ke-19 ditetapkannya peraturan perundang-undangan tentang kelistrikan dan laiin-lain.Â
