Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anas dan Nazar Paksa SBY dan Ical Dukung Jokowi-JK, Tinggalkan Prabowo untuk Selamanya

26 Agustus 2014   07:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:32 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan persidangan Anas Urbaningrum dan M. Nazaruddin makin liar. Kini Nazaruddin telah berani menyebut Ani Yudhoyono. Pun Ibas sekali lagi disebut dengan jelas dalam persidangan Anas yang menghadirkan Yulianis. Selain itu, kekuatan Jokowi-JK yang dengan cerdas merangkul rakyat dan relawan, membuat Aburizal Bakrie berpikir keras terkait kasus Lapindo yang oleh Jokowi-JK akan dilihat dengan cara pandang hukum yang berbeda. Ical, selepas turunnya SBY kehilangan pendukung terkait soal Lumpur Lapindo. Kedua hal ini akan memaksa SBY dan Aburizal Bakrie untuk melakukan maneuver untuk mendukung Jokowi-JK.

SBY adalah jagoan bermanuver dalam politik, yang orang sebut lambat yang sejatinya kecermatan perhitungan. SBY adalah patron politik Demokrat. SBY akan segera turun dari gelanggang politik - dengan pegangan dan senjata maneuver bernama Partai Demokrat. Partai Demokrat adalah tameng untuk memberikan perlindungan bagi SBY dan keluarganya. Maka perhitungan politik SBY menjelang turun takhta sangat sempurna. Kini tinggal satu lagi langkah yang akan menentukan nasib SBY dan keluarganya pasca turunnya SBY dari tampuk kekuasaan.

Publik tak memahami dengan seksama alasan SBY bermain di dua kaki ketika pilpres. SBY yang setengah hati mendukung Prabowo akibat SBY tahu persis sifat, sikap dan kelakuan Prabowo. Dukungan kepada Prabowo akan sangat menentukan dan akan membuat seluruh kader Demokrat memilih Prabowo. Tetapi keraguan SBY itu menjadi terbukti sejak Quick Count - Prabowo membuat QQ palsu demi untuk menjaga asa memenangi pemilu presiden, MK dan akan dilanjutkan dengan Pansus dan pemakzulan Jokowi. SBY sangat memahami kelakuan dan kepribadian Prabowo. Itulah yang menyebabkannya tak mendukung Prabowo.

Di sisi lain, Aburizal Bakrie juga sedang mengalami pembusukan dari dalam diri Ical sendiri dan para pentolan partai di internal Golkar. Perebutan kekuasaan internal Golkar akibat kekalahan Prabowo dan dosa politik Ical (1) gagal menjadi capres, (2) gagal menang pemilu, (3) gagal mendukung capres dan kalah, (4) Ical ingkar janji memberi uang dana abadi Golkar Rp 10 triliun. Kepentingan bisnis Ical dan para politikus Golkar juga akan terganggu jika Golkar memaksakan diri ‘berjihad politik' bersama orang kalah dan kalap Prabowo dan para politisi PKS.

Golkar tak akan mendapatkan apa-apa dengan ubyang-ubyung dengan Prabowo. Ke sana ke mari tanpa menghasilkan apa-apa adalah menyalahi fatsun politik dan nafsu politik Golkar yang selalu ada di pemerintahan.

Pertimbangan pribadi lain terkait perpajakan, bisnis, Lumpur Lapindo harus disikapi secara benar oleh Ical. Memang ada pilihan lain yakni menggunakan kekuatan Koalisi Merah Putih sebagai sarana penekan terhadap pemerintahan Jokowi. Namun, sekali lagi pilihan bergabung dengan Prabowo - pihak yang kalah dan tidak memiliki kekuatan apapun - bukan pilihan terbaik.

Selain posisi Ical yang sangat tertekan secara politis dan ekonomi, internal Golkar pun akan menghantam dan menyingkirkan Ical dari tampuk kekuasaan pada 2015 - jika Ical mampu bertahan setahun lagi. Pernyataan terbuka Agung Laksono yang mendukung Jokowi jika ia menjadi Ketum Golkar adalah suatu dinamika internal Golkar yang menjadi pertimbangan dan arah politik Golkar.

Untuk itu, kini di tengah posisi Jokowi yang sepenuhnya didukung oleh rakyat dan akan dirongrong oleh Koalisi Merah Putih, SBY ditempatkan atau menempatkan diri pada posisi yang strategis sekaligus sulit. Lalu apa pertimbangan SBY untuk menentukan langkah politiknya? Sementara Ical sendiri akan mengalami tekanan luar biasa di tengah kondisi tanpa kekuatan. Sekali lagi Prabowo sama sekali tak memiliki kekuatan, kekuasaan, dan pengaruh. Prabowo tak memiliki daya untuk bertahan dan memertahankan dan memberikan jaminan kekuatan dan perlindungan politik dan hukum bagi Ical.

Dalam kondisi seperti itu, SBY akan memastikan Jokowi mampu menjadi pelindung SBY pasca turunnya SBY dari tampuk kekuasaan. Untuk Prabowo, bagi SBY tak ada dan tak bisa diharapkan. Mendukung Prabowo di luar pemerintahan dan ubyang-ubyung alias ke-sana-ke-mari tanpa makna bersama dengan para pentolan partai bukanlah kehormatan dan gaya SBY.

Bagi Ical pun ubyang-ubyung bergandengan tangan tanpa makna itu bukan gaya Golkar yang tak taktis bermanuver. Itu bukti keculunan politik Ical. Untuk itu, Ical harus kembali ke khittah Golkar yang selalu di dalam pemerintahan seperti yang disampaikan oleh Suhardiman. Dan dengan demikian Ical akan memuaskan para pentolan dan kader Golkar yang ingin berada di kekuasaan. Ical pun tak harus mengikuti Akbar Tandjung yang semakin kehilangan political touch dalam masa kesepuhannya yang menggerogoti kemampuan logika politiknya: pikun politik tengah menghinggapi Akbar Tandjung bersama politisi lain seperti Amien Rais.

Jadi, berbagai pertimbangan politik di atas menjadi bahan pertimbangan yang akan memaksa SBY dan Ical mendukung Jokowi dan meninggalkan Prabowo untuk selama-lamanya. Hal-hal internal dan eksternal partai Golkar dan Demokrat dalam mendukung kepentingan pribadi SBY dan Ical menjadi pertimbangan politik mereka untuk mendukung Jokowi. Selain tentu kekuatan nyata Jokowi sebagai presiden. Sementara Prabowo hanya memiliki kekuatan ilusif dan delusif yang tak memberikan keuntungan bagi SBY maupun Ical serta para pentolan dan kader partai Demokrat dan Golkar. Dan, persidangan Anas dan Nazar pun juga menjadi cermin dan pertimbangan betapa serangan terhadap SBY dan para orang bermasalah akan semakin kencang dengan komitmen dan kekuatan Jokowi yang didukung oleh rakyat.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun