Cuitan tersebut ramai dibicarakan warga net baru-baru ini di sejumlah media sosial. Mengapa bisa muncul cuitan tersebut? ya dikarenakan timbulnya suatu bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah terkait lahirnya kebijakan PPKM darurat tersebut.Â
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi mengesahkan diterapkan nya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat meliputi Jawa dan Bali  pada 3-20 Juli 2021. Kebijakan tersebut diterapkan guna menekan angka penyebaran virus covid-19 yang beberapa pekan lalu melonjak tinggi. Disusul dengan adanya varian delta yang diyakini mampu menyebar dengan cepat.Â
Sejauh ini PPKM sudah di jalankan dengan cukup baik seperti penyekatan jalan di berbagai titik guna membatasi mobilitas keluar masuk wilayah bagi masyarakat, pembatasan di berbagai sektor, mulai dari perkantoran, pendidikan, restoran, pusat perbelanjaan, wisata, transportasi, seni budaya, hingga sosial kemasyarakatan.
Namun pada pelaksanaannya, justru menuai  kontroversi baik pro maupun kontra. Sejumlah masyarakat menilai justru aturan tersebut semakin menyulitkan mereka. Banyak kepala keluarga yang tidak bisa mencari nafkah untuk keluarga mereka, para pemilik usaha yang kian hari omset semakin menurut dan diambang kebangkrutan hal tersebut dapat berakibat meningkat nya angka pengangguran dan kemiskinan bagi mereka yang ter dampak
Di beberapa kasus ditemukan arogansi  nya oknum dan para pejabat aparat dalam melakukan penindakan pelanggaran PPKM. Hal tersebut sangat disayangkan sehingga menimbulkan kekesalan warganet. Masyarakat mengharapkan sikap yang lebih persuasif para aparat dalam menjalankan tugasnya.Â
PPKM EFEKTIF?Â
Kasus positif Covid sempat mencapai angka 56.757  per hari nya. Namun perlahan mulai turun menjadi 38.679 kasus per harinya. Tentu nya hal tersebut menjadi danpak positif dalam menekan penyebaran covid-19. Disamping usaha yang dilakukan pemerintah guna menekan angka penyebaran covid, peran aktif masyarakat pun sangat di perlukan untuk memutus rantai penyebaran covid. Dengan bersama-sama disiplin mematuhi protokol  kesehatan serta mengikuti program vaksinasi di fasilitas kesehatan setempat.Â