Mohon tunggu...
Nindya M.
Nindya M. Mohon Tunggu... Bidan - HI

ASSALAMUALAIKUM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terkucilnya Seorang Siswi Disabilitas

24 Februari 2020   16:29 Diperbarui: 24 Februari 2020   16:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena perundungan di bangku sekolah kini terjadi lagi. Beberapa hari yang lalu viral video seorang siswi yang sedang dirundung oleh 3 orang lelaki, di media seosial. Dalam rekaman tersebut kasus perundungan terjadi di Sekolah Menengah Pertama swasta di Jateng. Dengan korban seorang perempuan penyandang disabilitas. Tak hanya sekali ini saja, namun dalam pengakuannya korban sudah sering menerima perlakuan seperti ini dengan motif pelaku untuk meminta uang korban atau dapat dikatakan dengan pemalakan dan karena geram di laporkan kepada guru.

Dikutip pada Liputan.com sepertinya kepala selolah tersebut telah mengetahui bahwa korban acap kali menerima perundungan dari para pelaku. Karena beliau mengatakan dalam wawancaranya "Sebelumnya saya sering katakan, sering saya panggil. Kamu itu orang normal, kamu harusnya lebih bagus daripada dia. Mengapa melakukan tindakan tidak terpuji. Saya sudah sering memberikan pembinaan sama anak yang melakukan itu," kata Ahmad saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/2/2020). Namun sepertinya pihak sekolah tidak serius menangani kasus perundungan seperti ini karena buktinya perundungan tersebut masih terus terjadi. Sungguh naas bukan? Seorang orang tua berharap anaknya mendapatkan pendidikan yang baik saat disekolah namun faktanya ia mendapati anaknya malah mendapatkan perundungan dari teman-temannya.

Dalam kasus seperti ini seharusnya pihak sekolah dapat bertindak tegas, dengan tidak hanya menceramahi pelaku. Karena jika hanya sebuah nasihat tidak menutup kemungkinan pelaku dapat melakukan hal yang sama. Melainkan si pelaku harus di adili sedil-adilnya agar ia menyadari bahwa yang telah ia lakukan adalah sebuah kesalahan dan mendapatkan efek jera. 

Seharusnya  pemerintah juga dapat menyikapi kasus ini dengan serius Seperti yang dilakukan oleh gubernur Ganjar Pranowo, setelah akun media sosialnya dibanjiri dengan video perundungan tersebut ia langsung ngambil tindakkan dengan menelpon kepala sekolah tersebut hingga mengutus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah untuk bertemu dengan korban dan kedua orangtuanya. 

Tak hanya itu pemahaman tentang bahayanya perundungan harus terus disosialisasikan kepada siswa dan masyarakat agar tidak terjadi kasus serupa. Semoga kedepannya tidak akan ada lagi kasus seperti ini, karena jika terus menerus terjadi maka dapat dikatakan bahwa pendidikan di Indonesia telah gagal. Seharusnya pemerintah lebih peduli terhadap kondisi anak bangsa, karena merekalah yang akan menentukan masa depan bangsa. Terutama bagi kaum disabilitas mereka sangat membutuhkan pertahatian lebih dari pemerintah. Karena sering sekali kaum disabilitas dijadikan sebagai objek perundungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun