Mohon tunggu...
Ninda Ratri Pratama Ningrum
Ninda Ratri Pratama Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa PIAUD

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beda Syndrom Asperger dan Autisme

17 Maret 2018   19:50 Diperbarui: 18 Maret 2018   07:18 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Syndrom Asperger dan Autisme?

Kata ini mungkin terdengar asing di telinga kita, beda dengan autis yang selama ini sudah sering kita dengar. Lalu apa hubungan antara autisme dan syndrom asperger? Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada artikel berikut ini.

Syndrom asperger ditemukan pertama kali oleh Hans Asperger pada tahun 1944. Syndrom ini adalah gangguan perkembangan dengan karakteristik sama dengan autisme. Kalau autisme adalah suatu gangguan pada otak yang menyebabkan otak tidak dapat berfungsi secara normal tapi autisme ini bukan penyakit kejiwaan. Sedangkan syndrom asperger adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan gangguan keterbatasan dalam bersosialisasai atau berinteraksi, dan tidak ada rasa keingintahuan terhadap lingkungannya. 

Mungkin dari kita seirng menjumpai orang yang berbakat dan cerdas tapi pemalu dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain, bisa jadi orang seperti ini menyandang syndrom asperger. Karena syndrom ini mirip dengan autisme jadi syndrom asperger termasuk dalam kategori autis ringan. Namun, syndrom asperger tetap dibedakan dengan gejala autis dari kemampuan bahasa dan kognitif, dimana penyandang syndrom asperger tidak mengalami penurunan, maksudnya adalah IQ dari penyandang syndrom asperger relatif normal/rata-rata. 

Tak seperti kasus pada autisme lainnya, syndrom asperger mampu menjalani kehidupannya sehari-hari dan dapat hidup dengan mandiri meskipun membutuhkan penyesuaian dan bimbingan. Penyandang syndrom asperger dapat dideteksi sejak usia 3 tahun sedangkan penyandang autis dapat mulai terlihat pada usia 6 bulan (sebelum usia 3 tahun). Syndrom asperger memiliki kelebihan pada matematika, tulisan, atau bekerja dengan komputer dibandingkan dengan kemampuan berinteraski dengan orang lain. 

Penyandang autisme umumnya harus sekolah di sekolah khusus (sering disebut sekolah luar biasa) dengan guru khusus yang lebih mengerti tentang teori autisme sedangkan syndrom asperger umumnya masih bisa sekolah di sekolah regular, walaupun perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru.

Penyebab dari autisme belum diketahui secara pasti, Namun diketahui penyebab yang mungkin terjadi adalah faktor genetik, selain itu autisme juga dapat disebabkan dari pola pengasuhan, pola makan, faktor prenatal dan pasca natal. Sedangkan penyebab dari syndrom asperger juga belum dapat diketahui pasti, lagi-lagi penyebab yang mungkin adalah faktor dari genetik.

Karakteristik Syndrom Asperger :

1. Tidak ada keinginan untuk melakukan sosialisasi.

2. Penderita syndrom asperger sulit untuk membagi kebahagiannya dengan orang lain.

3. Hanya fokus pada 1 kegiatan, sehingga penderita syndrom asperger akan lebih detail dengan 1 kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun