Perkembangan kognitif pada anak-anak dijelaskan dengan berbagai teori dan berbagai peristilahan. Pandangan aliran tingkah laku berpendapat bahwa pertumbuhan kecerdasan melalui terhimpunnya informasi yang makin bertambah. Selanjutnya dikemukakan bahwa perkembangan kecerdasan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan pengalaman. Perkembangan kognitif dinyatakan dengan pertumbuhan kemampuan merancang, mengingat dan mencari penyelesaian masalah yang dihadap.
Menurut Jarimis Martinis dalam buku Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman kanak-kanak. (Jakarta: PT Grasindo, 2006) menyebutkan ada 4 aspek dalam perkembangan kognitif yaitu :
1. Informasi, anak mendapat informasi daei berbagai macam dalam kehidupannya, bisa dsri tanaman, teman sebaya, lingkungan, hewan dan lainnya.
2. Pengetahuan Prosedural, dimana pengetahuan ini penempatan pada bagaimana cara melakukan sesuatu, contohnya seperti berjalan, makan dan sebagainya.
3. Pengetahuan temporal dan spasial, dimana pengetahuan ini menggunakan alokasi waktu, nama-nama hari dan bulan.
4. Memori, kemampuan untuk mengingat sesuatu, seperti huruf-huruf, jalan menuju rumah, dan sebaginyasebagainya.
Kemudian dari buku yang sama terdapat 3 aspek, yaitu :
1. Berpikir simbolis, mengenai objek dan peristiwa, baik objek secara nyata maupun tidak.
2. Berpikir egosentris, dimana mengenai setuju tidak setuju, benar atau tidak benar dalam sudut pandang anak sendiri.
3. Berpikir intuitif, anak menciptakan sesuatu tetapi tidak tahu untuk apa menciptakan hal tersebut.
Itulah aspek-aspek perkembangan kognitif yang sudah semestinya kita sebagai pendidik atau orang tua mengetahui agar dapat dikembangkan dengan maksimal.