Mohon tunggu...
nina khadijah23
nina khadijah23 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Prodi Pengembangan Masyarakat islam UIN SMH Banten

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekofeminisme, Perempuan, Alam, dan Perlawanan

14 Mei 2024   20:18 Diperbarui: 14 Mei 2024   20:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upaya untuk mendefinisikan perempuan kerap mengacu pada sifat alamiah. Cara pandang masyarakat yang hierarkis seolah-olah menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah dan menempatkan laki-laki sebagai pemegang kendali dalam berbagai aspek dan bidang. Menempatkan perempuan pada posisi inferior dibawah dominasi dan menempatkan laki-laki sebagai pusat sering disebut dengan androsentrisme, Andro berarti laki-laki dan Centris sebagai pusat.

 para filsuf ekofeminis berpendapat bahwa konsep dasar dari dominasi ganda alam dan perempuan adalah dualisme. Konsep nilai dan hierarki nilai yang pada hakikatnya merupakan hasil konstruksi sosial digunakan untuk melemahkan kedudukan perempuan dengan cara memaknainya sebagai suatu sifat atau keadaan alamiah gerakan perempuan yang melawan superioritas laki-laki, ketidakadilan dan ketidakadilan. penindasan. . dari alam hingga wanita Kenya. 

Deforestasi disebabkan oleh pandangan salah dari hati Wangari, seorang pelestari lingkungan di Kenya. Maathai, yang terlahir dari keluarga petani dan sehari-hari berhubungan dengan alam, menyatakan bahwa alam yang ia tinggali merupakan sesuatu yang tidak dapat ia pisahkan dari dirinya. Perjuangan identitas dan perjuangan hak-hak perempuan merupakan perjuangan seksual Konsep alam sebagai simbol perjuangan lahir sebagai pendukung ekofeminisme, perkawinan antara ekofeminisme dan feminisme melahirkan teori yang disebut ekofeminisme Wangari Maatha membangun gerakan ekofeminisme . 

sebagai cara untuk mengubah paradigma masyarakat Kenya yang memandang perempuan sebagai makhluk lemah, ia melahirkan penanaman pohon dan Perjuangan Ekologis Karena Peduli Kerusakan Alam oleh Maatha. dan diskriminasi terhadap perempuan, isu kerusakan lingkungan yang diangkat oleh Maathai membuatnya berani melawan pemerintahan Kenya, bahwa kesadaran bahwa lingkungan yang dibawa oleh Maathai bukan sekedar gerakan menanam pohon seperti biasa, melainkan sebuah sikap yang  diambil oleh alam.harus dikembalikan ke alam.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun