Mohon tunggu...
NIMATUL HAMIDAH
NIMATUL HAMIDAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa BKI UINSA

Cita- cita terbesar menjadi wanita yang mampu memotivasi orang- orang disekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seluk Beluk Menjadi Konselor di Pesantren dan Madrasah

27 Oktober 2021   12:55 Diperbarui: 27 Oktober 2021   12:56 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gambaran pesantren & madrasah 

Pesantren dan madrasah merupakan lembaga pendidikan yang mana sama-sama mengajarkan mengenai ilmu agama Islam. Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam tradisional yang terdiri dari pak kyai dan bu nyai sebagai pengajar dan para santri yang di didik oleh pak kyai bu nyai. para santri belajar bersama dengan pak kyai mengenai ilmu-ilmu agama Islam ataupun kitab-kitab kuning. Di dalam lingkup pesantren, sudah ada masjid atau mushola sebagai tempat beribadah, tempat belajar untuk para santri dan asrama sebagai tempat tinggal para santri.

            pesantren hadir di Indonesia sejak zaman wali songo menyebarkan agama Islam. Konon, salah satu wali songo yang menjadikan pesantren ada di Indonesia yaitu sunan giri, dari sinilah pesantren dikembangkan secara luas di Indonesia.

            Pesantren memiliki lima elemen yang paten untuk dimiliki di setiap pesantren, yang pertama adalah ada asrama atau pondok. Asrama atau pondok ini yang menjadi tempat tinggal para santri untuk proses mengemban ilmu, kedua yaitu masjid, masjid ini digunakkan sebagai tempat beribadah seluruh masyarakat di pesantren, ketiga santri, dengan adanya santri yang mencari ilmu, maka pesantren mampu hidup, keempat yaitu kyai, kyai inilah yang membedakkan antara lembaga pendidikan islam lainnya, karena di dalam pesantren orang yang sangat berpengaruh adalah seorang kyai, dan terakhir yaitu kitab kuning, kitab kuning inilah yang diajarkan kepada seluruh santri di pesantren.

            Di dalam pesantren, para santri belajar, beribadah, mengaji, makan, menjaga kebersihan secara bersama-sama. Sehingga di dalam pesantren mampu menciptakkan suasana kekeluargaan.

            Jenis pesantren di Indonesia ada tiga, yang pertama pondok pesantren salafiyah. Pondok salafiyah ini memiliki ciri khas yaitu pembelajaran kitab kuningnya. Sehingga pembelajaran terfokus kepada pembelajaran kitab kuning. Mayoritas pondok pesantren jenis salafiyah ini tidak ada sekolah formalnya, sehingga setiap harinya belajar mengenai al-qur'an, kitab-kitab kuning. Pondok pesantren jenis salafiyah ini seperti pondok pesantren langitan, lirboyo Kediri.  Yang kedua, jenis pesantren modern, pondok pesantren jenis ini sudah mengkombain dengan pemeblajaran-pembelajaran umum, pola pembelajarannya sudah modern tidak seperti pesantren salafiyah. Pesantren modern ini sudah ada penerapan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa sehari-harinya. Contoh dari pesantren modern yaitu pondok pesantren Darussalam Gontor. Ketiga yaitu pesantren jenis modern dan salafiyah. System pembelajaran yang diberikan juga mengkombain ilmu-ilmu umum, bahasa serta masih memberikan pembelajaran kitab-kitab kuning. Contoh dari pesantren ini yaitu pondok pesantren Sabilul Muttaqin Kota Mojokerto.

            Di dalam pesantren, segala perilaku santri teratur dalam sebuah peraturan. Mulai dari tata krama, berjalan, takdhim, masalah ibadah, mengaji, belajar, sekolah, diniyah, pakaian, perkataan, perbuatan, keebrsihan, perizinan keluar pondok pesantren, dan lain-lain.

            Madrasah merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, ma'drasa atau bentuk jamaknya madaris yang berarti sekkolah. Madrasah merupakan lembaga pendidikan seperti pendidikan formal pada umumnya, melainkan sekolah ini terdapat pembelajaran-pembelajaran tentang keislaman.

            Madrasah ada lima, Raudhatul atfal (RA) yang setara dengan TK, madrasah ibtida'iyah (MI) yang setara dengan sekolah dasar (SD), madrasah tsanawiyah (MTS) yang setara dengan sekolah menengah pertama (SMP), madrasah aliyah (MA) yang setara dengan sekolah menengah akhir (SMA), dan yang terakhir madrasah aliyah kejuruan (MAK) yang setara dengan sekolah menengah jurusan (SMK).

            Keunggulan madrasah dengan sekolah umum yaitu pembelajaran agama yang sangat kompleks. Berkembangnya waktu, banyak sekali sekolah formal umum yang memasukkan pembelajaran ilmu agama, seperti sholat dhuha , do'a bersama, serta pendidikan agama islam. Melihat hal itu, madrasah juga tidak ingin kalah dalam memberika pendidikan yang terbaik bagi para siswanya, madrasah sekarang sudah mampu bersaing seperti sekolah negri-negri pada umumnya, sampai ada madrasah ibtida'iyah negeri (MIN) , salah satunya di daerah kabupaten Mojokerto, Medali, Puri.

            Salah satu yang tidak ada di dalam sekolah formal umum lainnya yaitu bahasa Arab, tetapi di dalam madrasah, mulai dari raudhatul athfal, anak-anak sudah diajarkan mengenai kosa kata bahasa Arab dalam level rendah. Kemudian memasukki madrasah ibtida'iyah, pendalam bahasa Arab sudah digali lebih dalam. "Bahasa arab merupakan bahasa qur'an, bahasa penghuni surga." Itulah kalimat pernyataan yang akan kalian dapatkan saat memperlajari bahasa arab baik di madrasah maupun pesantren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun