Mohon tunggu...
Nimas Sadiyah
Nimas Sadiyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

ibu satu anak yang hobinya bekerja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sastra sebagai Sarana Pendidikan Karakter

1 Desember 2022   14:48 Diperbarui: 1 Desember 2022   14:57 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu bentuk kekayaan bangsa Indonesia dalam dunia ilmu pengetahuan adalah karya sastra. Karya sastra selain sebagai media pendidikan, kontrol sosial, pemberontakan, juga berfungsi sebagai penyampaian pesan kepada masyarakat atas segala polemik persoalan yang ada sehingga kita dapat mempunyai gambaran atas apa yang harus kita lakukan saat harus menghadapi persoalan yang sama dengan apa yang terjadi dalam sebuah karya sastra maupun bersifat fiktif atau imajener. Diakui atau tidak, karya sastra sangatlah berpengaruh dalam kehidupan kita. 

Dilihat dari sejarahnya, mulai dari angkatan pujangga baru sampai sekarang telah banyak mengalami perubahan-perubahan baik dalam cara penyampaiannya, tema yang diangkat, penggunaan diksi, dan sebagainya ataupun perubahan-perubahan yang disebabkan oleh karya itu sendiri dalam masyarakat. Singkatnya, karya sastra berkembang mengikuti perkembangan zaman, baik dari segi kehidupan dan permasalahan sosial yang mengiringinya.

Sastra selain menghibur melalui gaya bahasa dan isi yang indah yang dituangkan oleh pengarang dalam karyanya agar pembaca ikut merasakan apa yang dirasakan pengarang dalam karyanya (Pradotokusumo, 2005 : 6). Sastra juga memiliki manfaat yaitu sebagai salah satu alat transformasi amanat, pesan, dan nilai pendidikan seperti nilai pendidikan karakter yang terkandung di dalamnya melalui uraian bahasa yang indah sehingga pembaca dapat menikmati sekaligus memetik pesan yang diberikan penulis dalam karyanya tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan

 Pendidikan pada hakikatnya mencerdaskan kehidupan bangsa. Setiap individu berkewajiban menyumbangkan pengetahuannya untuk masyarakat, meningkatkan derajat kemuliaan masyarakat sekitar dengan ilmu sesuai dengan yang diajarkan agama dan pendidikan. Indikator terpenting kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan dan pengajaran. Segala sesuatu yang digunakan untuk mendidik harus mengandung nilai didik, termasuk dalam pemilihan media. Salah satu bentuk media pendidikan adalah novel dan cerpen.

Novel dan cerpen merupakan jenis karya sastra yang populer dikalangan para siswa. Siswa yang hobi membaca biasanya akan meluangkan waktunya untuk membaca sebuah karya sastra seperti novel dan cerpen. Apalagi tema yang disajikan novel jaman sekarang lebih kekinian dengan mengangkat tema percintaan. Ada percintaan remaja, percintaan islami, percintaan yang toxic dan lain sebagainya. Tentunya hal tersebut menambah gairah para siswa untuk membaca novel.

Melihat kenyataan itu tidak bisa dipungkiri bahwa novel dan cerpen bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter bagi para siswa. Para siswa bisa meneladani amanat yang terdapat pada cerita novel dengan melihat perilaku para tokohnya. Tokoh dalam cerita sebagai ujung tombak transformasi pendidikan karakter yang bisa dicontoh para siswa. 

Menurut Kemendiknas (2010 : 8) pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur pada peserta didik sehingga mereka memiliki karakter luhur dan mempraktikannya dalam kehidupan. Pendidikan karakter seharusnya tidak hanya menyangkut pada tataran aspek kognitif, tetapi siswa dapat mempraktekannya dalam kehidupan nyata sehari-hari. 

Siswa tidak hanya tahu mengenai nilai-nilai pendidikan karakter tetapi berkomitmen terhadap nilai itu, dan melaksanakannya dalam kehidupannya baik dalam keluarga maupun masyarakat.  Melihat hal tersebut, maka pemilihan tema novel yang dijadikan sebagai media ajar juga penting dilakukan. Tema yang diambil hendaknya tema yang akrab dengan kehidupan para siswa sehingga siswa tidak kesulitan dalam menemukan pendidikan karakternya.

Nimas Sa'diyah, S.Pd

(Guru Bahasa Jawa SMA N 1 Ketanggungan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun