Masih asingkah dengan nama okra? Okra  merupakan tanaman yang sudah mulai di budidayakan di Indonesia. Banyak orang menyebut tanaman ini berasal dari Ethiopia, Brazil dll, namun tanaman okra ini mampu hidup di daerah tropis misalnya di Indonesia.
Tanaman okra ini termasuk dalam  suku Malvaceae dan memiliki nama latin atau ilmiah Abelmoschus esculentus. Sebagian besar masyarakat Indonesia sering menyebut tanaman okra dengan Bendi maupun Lady's Finger karena bentuknya yang menyerupai kuku. Okra berbentuk seperti tanaman gambas namun ukuran okra lebih kecil dibandingkan dengan gambas, buah okra memiliki bentuk yang berlekuk dan teksturnya halus karena terdapat rambut-rambut halus. Jika dipotong melintang di dalam buah okra terdapat biji kecil- kecil dan berlendir. Adapun bentuk pohon okra yaitu memiliki batang berwarna merah (untuk okra merah) dan berbatang hijau (untuk batang hijau), pada tanaman okra terdapat bungan berwarna putih dan tulang daunnya menjari. Pada batang dan daun okra juga terdapat bulu - bulu halus jika mengenai tangan atau kaki akan terasa gatal.
Di balik buah okra yang masih jarang di ketahui masyarakat, terdapat banyak manfaat di dalam okra untuk kesehatan. Okra mampu menjadi obat alternatif untuk beberapa jenis penyakit maupun terapi kesehatan  seperti, kolesterol, anemia, asma,  sebagai pelumas usus besar, dan dapat mengurangi obesitas. Bagian okra yang sering digunakan untuk kesehatan adalah lendirnya. Lendir okra yang terlihat menjijikan dan tak jarang orang enggan memakan atau meminumnya. Tetapi memiliki khasiat yang luar biasa untuk kesehatan.
Okra dapat di olah menjadi sajian yang lezat maupun minuman yang menyegarkan untuk kesehatan. Okra bisa disajikan menjadi lalapan dengan catatan okra di rebus pada air mendidih hanya kurang lebih 1 menit. Karena jika terlalu lama dalam merebus akan merusak struktur buah okra tersebut. Okra juga dapat disajikan dalam bentuk tumis okra, balado okra, maupun sup okra. Dalam memasak okra tetap harus memperhatikan waktu dan suhu dalam memasak. Karena okra yang terlalu lama di masak tidak akan berfungsi lagi untuk kesehatan. Jika tidak suka dengan okra yang disajikan menjadi hidangan lezat, okra dapat disajikan dalam bentuk infuse water yaitu okra yang dicuci bersih, lalu di potong kecil- kecil dan di masukan ke dalam botol yang diberi air lalu di masukan ke dalam lemari pendingin tetapi bukan bagian freezer. Okra akan menghasilkan lendir, lendir yang dihasilkan okra itulah yang menjadi obat untuk setiap penyakit yang dapat diobati dengan okra.
Untuk pemanenan okra tidak perlu menunggu waktu yang lama. Karena buah okra yang dipanen tidak harus menunggu buah yang tua saja, justru buah okra yang di ajurkan untuk pengobatan adalah buah okra yang muda dan memiliki ukuran kurang lebih 5-10 cm saja. Buah okra yang siap dipanen di potong tangkai bawah menggunakan pisau. Â Jika lebih dari itu lendir pada buah okra akan berkurang. Buah okra yang sudah tua akan dijadikan sebagai benih. Buah okra yang akan digunakan untuk benih akan dibiarkan mengering di atas pohonnya. Jika sudah kering biji yang berada di dalam buah okra akan di ambil.
Pemanenan okra setelah pemanenan pertama, okra dapat di panen lagi setiap 3 hari sekali. Untuk menjaga kesegaran, okra dipanen pada pagi hari.
Tanaman okra tidak sulit untuk dibudidayakan karena tanaman ini bisa bertahan lama di kondisi panas dan tanaman okra ini lebih kuat dari tanaman lainnya karena tahan dari hama penyakit. Okra sudah mulai dibudidayakan di Indonesia dan sudah mulai laku di pasaran kususnya di supermarket dan toko- toko swalayan.
 Karena manfaat okra bagi kesehatan sangat besar maka tak heran lagi sudah banyak masyarakat mulai mengkonsumsi okra. Okra tidak hanya di konsumsi untuk orangtua saja namun okra mulai dikonsumsi di kalangan remaja untum kesehatan. Dibalik okra yang kecil, berlendir dan harganya mudah di jangkau, okra memiliki banyak manfaat. Mari mulai budayakan hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran salah satunya okra.
