Pembakaran bahan organik merupakan salah satu proses kimia yang paling fundamental dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki relevansi yang sangat penting dalam studi termodinamika. Proses pembakaran tidak hanya menghasilkan produk kimia baru, tetapi juga melibatkan perubahan energi yang signifikan dalam bentuk pelepasan kalor. Fenomena ini menjadi dasar pemahaman tentang transformasi energi kimia menjadi energi termal, yang merupakan inti dari kajian termokimia.
Lilin parafin, yang memiliki rumus kimia Câ‚‚â‚…Hâ‚…â‚‚, merupakan contoh yang sangat baik untuk mempelajari konsep pembakaran hidrokarbon. Parafin termasuk dalam kelompok alkana rantai panjang yang diperoleh dari destilasi minyak bumi. Struktur molekulnya yang relatif sederhana namun memiliki rantai karbon yang panjang membuatnya menjadi bahan yang ideal untuk studi termokimia, karena reaksi pembakarannya dapat diprediksi dan dihitung dengan akurat.
Video tentang bagaimana Lilin Terbakar
2. Reaksi Pembakaran Sempurna Lilin Parafin
2.1 Persamaan Reaksi Setara
Pembakaran sempurna lilin parafin dalam keberadaan oksigen berlebih dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi kimia sebagai berikut:
C₂₅H₅₂ (s) + 38 O₂ (g) → 25 CO₂ (g) + 26 H₂O (g)
Persamaan ini menunjukkan bahwa satu molekul parafin bereaksi dengan 38 molekul oksigen untuk menghasilkan 25 molekul karbon dioksida dan 26 molekul air. Reaksi ini bersifat eksoterm, yang berarti melepaskan energi dalam bentuk kalor.
2.2 Analisis Stoikiometri
Untuk memahami stoikiometri reaksi ini, perlu dilakukan analisis berdasarkan prinsip kesetimbangan massa. Dalam molekul Câ‚‚â‚…Hâ‚…â‚‚:
- Jumlah atom karbon: 25
- Jumlah atom hidrogen: 52
