Menurut Saya Kemajuan Teknologi yang berlangsung begitu cepat telah menghadirkan tantangan baru bagi lulusan Pendidikan Teknik Elektro. Mereka tidak hanya dihadapkan pada satu pilihan, melainkan dua jalur yang sama-sama menjanjikan: menjadi tenaga pendidik atau Profesional di bidang industri.Saya rasa  Ini bukan sekadar soal arah karier, tetapi juga cerminan dari tuntutan dunia kerja yang semakin dinamis di era otomatisasi seperti sekarang.
Kebutuhan dunia kerja dewasa ini tidak lagi sebatas pada kemampuan teoritis semata, tetapi juga mengutamakan penguasaan praktik dan pemanfaatan teknologi terkini. Lulusan teknik elektro jalur pendidikan sebenarnya telah memiliki dasar pedagogik, namun juga memiliki peluang besar untuk masuk ke sektor industri karena latar belakang teknis mereka. Pertanyaannya, apakah pengalaman dan pembelajaran yang mereka miliki cukup fleksibel untuk membawa mereka sukses di kedua ranah tersebut, atau mereka perlu memilih salah satunya?
1. Potensi Menjadi Pendidik
Sebagai lulusan dari program pendidikan teknik, mereka telah dibekali metode pengajaran dan pengetahuan teknis yang dapat diterapkan di ruang kelas. Banyak yang memang berkeinginan untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan, seperti menjadi guru kejuruan atau pelatih vokasional.
Namun, kenyataan di lapangan sering kali tak sesuai harapan. Keterbatasan jumlah formasi guru dan kecenderungan sekolah yang lebih memilih tenaga dari bidang teknik murni menjadi tantangan tersendiri. Ditambah lagi, fasilitas pembelajaran di beberapa institusi belum cukup mendukung pembelajaran berbasis teknologi canggih.
2. Kesempatan di Dunia Industri
Di saat bersamaan, dunia kerja sedang memasuki fase otomatisasi besar-besaran yang membuka banyak peluang bagi tenaga ahli di bidang teknik. Lulusan pendidikan teknik elektro memiliki peluang untuk mengisi posisi yang berkaitan dengan sistem kendali otomatis, jaringan listrik, maupun teknologi robotik. Jika mereka mampu memperkaya diri dengan keterampilan tambahan seperti pemrograman, pengoperasian PLC, atau sistem kendali digital, peluang di sektor ini sangat terbuka lebar.
Meski demikian, beberapa lulusan merasa kurang percaya diri bersaing dengan alumni teknik murni. Padahal, dengan kemauan belajar dan kerja keras, mereka bisa bersaing bahkan unggul karena memiliki nilai tambah dari sisi kemampuan mengajar dan komunikasi.
3. Sinergi Dua Peran: Jalan Tengah yang Realistis
Ada juga lulusan yang tak terpaku pada satu jalur saja. Mereka memutuskan untuk menjalankan dua peran sekaligus---mengajar sambil tetap aktif di industri. Ada yang mengajar pada pagi hari dan menjadi teknisi atau konsultan pada waktu lain. Kombinasi ini justru memberikan keuntungan ganda: mereka tetap terhubung dengan dunia kerja aktual sekaligus berkontribusi dalam pendidikan kejuruan yang relevan.