Mohon tunggu...
Ni Komang Wulandari
Ni Komang Wulandari Mohon Tunggu... Buruh - program studi Akuntansi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Dr. Gde Bagus Brahma Putra, SE.,M.Si.,M.Par

Selanjutnya

Tutup

Money

Friday Effect di Pasar Modal

27 Maret 2020   09:15 Diperbarui: 10 April 2020   17:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

NAMA: NI KOMANG WULANDARI

Prodi Akuntansi FEB Unmas Denpasar

Pasar modal merupakan salah satu infrastruktur dalam menghimpun dana baik dari institusi maupun dari masyarakat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian negara terutama dalam sektor keuangan dan juga dapat diperjual belikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Pasar modal juga merupakan sarana untuk menjembatani antara pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana (emiten). Pasar modal dapat menerbitkan sekuritas yang berupa: surat tanda hutang (obligasi) maupun surat tanda kepemilikan (saham) sesuai dengan jumlah modal yang dibutuhkan.

          Friday Effect di Pasar Modal dalam saham, sering dikatakan bila hari jumat bagus untuk membeli saham. Kalau diamati dalam pergerakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) setiap hari jumat, maka pasar saham Indonesia akan cenderung bergerak dalam kondisi sebagai berikut:

1. Pasar saham hari Jumat cenderung lebih sepi

Dalam kondisi normal, volume perdagangan pasar saham di hari Jumat terkadang memang cenderung lebih sepi dibandingkan hari biasanya. Di satu sisi, keesokan hari Bursa sudah libur, sehingga secara psikologis banyak orang yang sudah mikirin weekend, liburan, jalan2, ketimbang trading. Selain itu, jam perdagangan saham di hari Jumat pada sesi 2 dimulai pukul 14.00 (sedangkan hari biasanya mulai pukul 13.30), sehingga otomatis volume transaksi di hari Jumat cenderung lebih sedikit dibandingkan hari biasanya.

2. Pasar saham hari Jumat cenderung koreksi jika IHSG sudah naik

Katakanlah IHSG sudah naik 3 hari berturut-turut mulai hari Selasa-Kamis. Maka di hari Jumat, IHSG akan cenderung koreksi atau. hanya menguat terbatas. Biasanya kalau memang lagi nggak banyak sentimen positif, IHSG akan cenderung koreksi di hari Jumat setelah naik.

3. Psikologis trader

Seperti yang kita ulas tadi, karena Jumat sudah mulai masuk weekend, maka banyak orang yang sudah mulai malas mantau market. Terutama kalau trader sudah profit di hari2 sebelumnya, kemungkinan trader akan realisasi profit dihari Jumat untuk berlibur.

Dari informasi yang didapat menunjukkan perputaran saham umumnya lebih rendah dan pergerakan harga kurang terlihat pada hari perdagangan terakhir minggu. Perusahaan dengan berita buruk untuk dilaporkan sering kali memanfaatkan perlambatan ini dengan membuat pengumuman pada hari Jumat. Bahkan jumlah investor yang terganggu lebih tinggi pada hari Jumat dari pada pada hari-hari lain karena orang cenderung dialihkan oleh pemikiran tentang akhir pekan yang akan datang. "Pada hari Jumat, investor teralihkan dari kegiatan yang terkait dengan pekerjaan," tulis mereka. Tingkat ketidak pedulian yang lebih besar pada hari Jumat menjelaskan mengapa manajer perusahaan yang ingin memaksimalkan nilai saham jangka pendek sering melepaskan proyeksi laba yang mengecewakan pada hari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun