Mohon tunggu...
Niken Satyawati
Niken Satyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Ibu biasa

Ibu 4 anak, tinggal di Solo. Memimpikan SEMUA anak Indonesia mendapat pendidikan layak: bisa sekolah dan kuliah dengan murah. Berharap semua warga Indonesia mendapat penghidupan layak: jaminan sosial dan kesehatan. TANPA KECUALI. Karena begitulah amanat Undang Undang Dasar 1945.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Anak 15 Tahun Dilarikan Kawan Facebook, 3 Bulan Lebih Baru Kembali

19 Februari 2013   07:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:03 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13612604771436074349

Kampung di sekitar tempat tinggal saya heboh, karena ada anak hilang yang diduga dilarikan kawan Facebooknya.  Kehebohan itu disebabkan bocah yang hilang adalah anak penjual sayur yang biasa berkeliling di perumahan tempat kami tinggal, tak jauh dari pusat Kota Solo. Si bocah perempuan berusia 15 tahun itu hilang sejak tanggal 17 September tahun lalu. Namun baru awal bulan ini kembali ke rumah. Ceritanya, si bocah pamit sekolah seperti biasa. Siang harinya, dia mengirim SMS kepada ayahnya bahwa dia meminjam laptop yang ada di rumah untuk keperluan ekstrakurikuler. Namun hingga sore si bocah tidak pulang. Ponselnya pun mati. Baru diketahui bahwa si bocah dalam masalah, ketika kawan sekolahnya datang pada sore hari. Sang kawan menceritakan, si bocah meminjam motor miliknya dan belum dikembalikan. Ayah dan ibunya langsung syok. Mereka mencari dengan berbagai cara. Putus asa karena upaya pencarian tak berhasil, baru sekitar seminggu lebih kemudian orangtua si bocah melaporkan kejadian itu ke polisi. Satu bulan, dua bulan berlalu, si bocah belum pulang juga. Orangtua yang kental dengan tradisi agama hanya pasrah dan menyerahkan urusan ini kepada Tuhan.  Sejak anaknya hilang, saya taka pernah melihat Pak Sayur berjualan keliling kampung. Namun baru-baru ini, saya bertemu dengan istri kedua si penjual sayur, yang berjualan jamu keliling kampung. Saya adalah salah satu pelanggannya. Dia bercerita, anak tirinya sudah pulang ke rumah. Dia mengatakan, si bocah selama ini bekerja pada seorang penjual makanan di Jombang, Jawa Timur. Saat hilang, memang si bocah pergi bersama teman yang dikenal lewat jejaring sosial Facebook. Masih untung, motor kawannya masih utuh, ternyata dititipkan di terminal bus. Lalu dia pergi ke Jawa Timur dengan orang yang mengajaknya. Singkat cerita, si bocah sadar bahwa perbuatannya tidak benar. Nurani memanggil-manggil. Lantas dia memutuskan untuk tidak lagi mengikuti apa kata kawan facebooknya itu. Namun untuk pulang dia sangat malu dan tak punya uang. Akhirnya dia memutuskan melamara kerja serabutan di sebuah warung makan di Jombang. Pemilik warung yanga baik hati menawarkan untuka mengantar si bocah pulang ke Solo, namun selalu ditolak. Si bocah takut kena marah ayahnya. Tapi kemudian si pwmilik warung berjanji, akan membawa si bocah kembali ke Jombang dan dijadikan anaknya, bila keluarga tak mau menerimanya kembali. Si bocah pun menurut. Dia akhirnya diantar pulang kembali. Ayah, ibu dan keempat adiknya sangat senang. Semua tetangga dan para pelanggan sayur dagangan ayahnya ikut lega. Si bocah berkumpul kembali dengan keluarganya tercinta. Dan kisah si anak hilang pun berakhir dengan happy ending.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun