Mohon tunggu...
NikenDe
NikenDe Mohon Tunggu... Guru - Vinsensia Niken Devi Intan Sari

Lahir di sebuah desa yang terletak ditengah hutan jati. Desa tersebut berada di wilayah kabupaten Banyuwangi. Daerah yang terlanjur terkenal kembali dengan sebutan Desa Penari. Niken kecil hidup diantara orang tua yang berprofesi sebagai guru. Guru jaman OLD. Dengan segala kekurangannya, namun tetap dan terus mensyukuri dan menyemangati anak-anaknya untuk berpendidikan tinggi. Dengan satu semboyan Ajaib dari mereka bahwa "Pasti ada jalan jika itu untuk biaya pendidikan." That is TRUE. Benarlah adanya. Kami, anak-anak guru SD di sebuah desa kecil tersebut mampu melanjutkan sekolah sampai lulus Sarjana. Mimpi Bapak Ibu terkabul. Hobi menulis menjadi sebuah kegiatan yang selalu memhadirkan CANDU. Menekuninya menghadirkan kegembiraan tersendiri. Semoga menjadikan manfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tebakan Jebakan, Hiburan di Saat Stay at Home

27 Maret 2020   15:09 Diperbarui: 27 Maret 2020   16:02 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini salah satu yang menang dalam permainan jebakan | dokpri

dokpri
dokpri
Aku sebenarnya sudah sangat bosan di rumah. Tapi kan harus PATUH. Berkegiatan bersama keluarga saja. Memasak, setelah cantik dan menyiapkan meja makan, duduk tenang di depan laptop. Satu-satunya teman yang setia. Menyelesaikan kewajiban memberikan materi dan tugas kepada murid-murid yang juga diam di rumah. Begitu setiap hari. 

Biasanya jam 6.30 sepeda motor sudah siap melaju ke sekolah. Kini motor kami stay at home juga. Tidak kemana-mana karena kami benar-benar tidak keluar jauh. Paling paling hanya ke mbak-mbak penjual sayur (mlijo) yang jaraknya hanya 50 meter dari rumah. Stok makanan harus tetap ada. Jenuh, pastilah. Tidak hanya anak-anak yang bosan harus belajar di rumah dan jenuh dengan tugas yang selalu siap dikerjakan setiap pagi. Para guru pun sama.

Biasanya bertemu murid-murid, bergurau, memberi tugas, marah, bahkan merasakan kesedihan mereka. Melihat wajah-wajah mereka yang beragam, menjadi hiburan luar biasa. Kini yang dihadapi hanya orang-orang rumah. Tetangga yang juga mulai jarang keluar. Himbauan yang dahsyat membuat kami juga patuh untuk benar-benar stay at home.

Benda canggih bernama laptop inilah yang membantu menyelesaikan segalanya. Mulai dari berita-berita hoak sampai berita-berita penuh semangat lalu lalang dari sana. Android yang menjadi bagian dari alat canggih sudah harus dibagi pemakaiannya. Anak-anak juga membutuhkan untuk mengakses tugas mereka.

Rasa bosan biasanya diusir dengan kegiatan yang berkaitan dengan hobi, misalnya memasak atau menulis seperti ini. Ketika mendekati pukul 10, aku dan beberapa tetangga dekat rumah biasanya berada di luar untuk berjemur. Ini mengikuti anjuran para ahli agar berjemur. Kami tetap menjaga jarak sih. Nah ketika mendekati duhur, satu persatu meninggalkan halaman (jalan depan rumah). Semua masuk rumah. Nah, kesempatan ini selalu dipakai oleh tetanggaku  untuk memasak bersama anak-anaknya. Kue-kue lucu dan mungil hasil karya mereka selalu dipost di status Wa. Aku tersenyum dalam hati. Begitu ya kalau hobi masak. Lantas, apa yang dilakukan bu guru ini di rumah?

1. Membersihkan dapur.

 Pekerjaan yang biasanya dilakukan assisten rumah tangga itu akhirnya kulakukan. Selama ini merasa kurang maksimal bersihnya. Jadilah dapur mini itu bersih, jendela kaca di atas kompor bisa dibuka tutup lagi dengan nyaman dan bersih. Lantai dapur mengirimkan aroma wangi carbol. Segar. 

2. Membersihkan kamar mandi

Diam di rumah tanpa aktifitas artinya kalori dalam tubuh utuh tidak ada pembakaran. Ini akan mengakibatkan penumpukan lemak disana sini,  maka kamar mandi adalah sasaran berikutnya. Membersihkan sampai ke tiap sudut dan menyiramnya dengan karbol. Wow, wanginya membuat rumah menjadi nyaman.

3. Mengepel lantai

Nah, pekerjaan satu ini biasanya specialis mbak asisten rumah tangga. Tapi untuk membakar lemak dan menjaga BB tidak naik, maka aku lakukan juga. Harum karbol pun merata. Pintu yang terbuka lebar mengirimkan terang benderang di setiap sudut rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun