Indonesia adalah negara kepulauan terluas di dunia. Sudah pasti Indonesia adalah satu di antara sekian banyak negara di dunia yang memiliki lahan-basah. Indikatornya adalah garis pantai yang membentang panjang, sungai yang berjumlah banyak, serta danau luas dan sempit yang tersebar tidak hanya di pulau-pulau besar, tetapi juga di pulau-pulau kecil.Â
Lahan-basah mencakup wilayah payau, rawa, gambut, atau perairan, baik alami maupun buatan, permanen atau sementara, dengan air yang mengalir atau diam (menggenang), tawar, payau, atau asin; termasuk wilayah dengan air laut yang kedalamannya pada saat pasang rendah (surut) tidak melebihi enam meter.
Terdapat 3 kategori lahan-basah berdasarkan pada letaknya secara umum dan kaitannya dengan aktivitas manusia, yaitu lahan-basah laut, lahan-basah daratan, dan lahan-basah buatan.
Kalimantan Selatan merupakan wilayah yang didominasi oleh lahan basah baik tergenang air secara musiman maupun permanen. Menurut Global Wetlands total lahan basah Kalimantan Selatan adalah sekitar 1.194.471,98 hektare, atau 32,39% dari total luas daratan Kalimantan Selatan. Partisipasi masyarakat sangat berperan penting dalam memanfaatkan lahan basah yang ada di Kalimantan Selatan. Berikut beberapa pemanfaatan lahan basah di Kalimantan Selatan khususnya yang ada di Kabupaten Barito Kuala :
1. Perkebunan Jeruk
Di daerah Beringin lahan basah banyak dimanfaatkan masyarakat sebagi perkebunan, yaitu perkebunan jeruk. Buah yang kaya akan vitamin C ini tidak hanya dapat tumbuh di lahan kering, tetapi dapat tumbuh subur di daerah lahan basah. Budidaya jeruk dilakukan dengan sistem surjan.Â
2. Pertanian
Di sepanjang daerah Kabupaten Barito Kuala mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Tanaman yang paling banyak dimanfaatkan masyarakat adalah tanaman padi. Di areal pertanian ini, daerahnya hampir selalu tergenang oleh air.
3. Jalur Transportasi