Temanku bercerita bahwa ketika dia berangkatke sekolah, dia menaiki angkot yang didalamnya terdapat para ibu yang asyik memperbincangkan banjir di daerahnya yang konon terjadi karena adanya proyek Kereta Cepat. Akupun berpikir bahwa hal tersebut bisa saja terjadi. Mengapa? Karena menurutku proyek Kereta Cepat tersebut membuat berkurangnya resapan air. Pembetonan pada permukaan tanah mengakibatkan air susah terserap oleh tanah.
Terhitung sejak awal pembangunan Kereta Cepat hingga saat ini, telah terjadi beberapa kejadian yang merugikan masyarakat. Yang diherankan, mengapa pemerintah tidak membuat antisipasi terlebih dahulu agar hal-hal tersebut dapat dihindari. Memang hal tersebut merupakan musibah, namun setidaknya pemerintah haruslah memberi bantuan dengan secepatnya. Jangan sampai masyarakat malah merasa resah karena bantuan yang tak kunjung datang.
Sepulang sekolah, aku disuguhkan pemandangan yang sangat memprihatinkan. Terlihat banyak lahan yang dulu dipenuhi pepohonan, sekarang hanya hamparan tanah yang hendak dijadikan proyek Kereta Cepat. Akupun bergumam, andaikan aku bisa mengatasi masalah di negeri tercinta ini, rasanya aku tidak akan mengizinkan proyek tersebut dibangun di daerahku.Â
Terlebih kulihat terdapat beberapa pegawai proyek tersebut yang bukan asli pribumi. Miris rasanya mengingat masih banyak masyarakat yang tidak bekerja. Pemerintah yang seharusnya memberikan lapangan pekerjaan kepada rakyatnya malah memberikannya kepada orang-orang non-pribumi. Apakah itu adil?