Mohon tunggu...
Nida Amatul Firdausnah
Nida Amatul Firdausnah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Mahasiswa Magister Pendidikan

Satu peluru mungkin hanya mampu menembus satu kepala, namun satu gagasan mampu menembus jutaan kepala. -Sayyid Quthb

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Patah Hati yang Bermakna

30 April 2023   22:05 Diperbarui: 30 April 2023   22:25 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum readers! apa alasan kalian berkunjung kemari? apakah postingan ini relate dengan perasaan kalian sekarang? ataukah kalian belum kunjung usai dengan drama batin dimasa lalu? kalian berkunjung ke tempat yang tepat! karena aku akan bantu membawa patah hati kalian menjadi patah hati yang bermakna!

Proses Awal Patah Hati

Ketika hubungan yang kita jalani dengan seseorang yang kita cintai berakhir, kita akan dihadapkan dengan emosi yang berkecamuk---sedih, marah, rindu, hingga depresi. Lalu munculah berbagai pertanyaan dan pernyataan dalam diri "kenapa semua harus berakhir?" "harusnya semua bisa baik-baik aja" tapi pernahkan kita bertanya "kenapa ya kita dipisahkan?" "apa ya makna dari patah hati ini?

Pertanyaan-pertanyaan semacam itu sejatinya hanya akan muncul ketika fikiran kita sudah mampu merasionalkan keadaan. Namun hal yang sering kita lakukan di masa awal patah hati adalah mengingat kenangan bersama dan berharap semuanya dapat terulang. Atau tidak jarang juga kita menumpahkan curahan hati kita di media sosial berharap si dia akan peka dan membalas.

Tak apa, setiap orang memiliki luka yang akan sembuh dengan proses yang berbeda. Berilah waktu kepada diri kita untuk mampu merasionalkan fikiran dan menenangkan hati kita. Kenangan mungkin tidak bisa hilang, namun perasaan bisa. Seiring berjalannya waktu dan besarnya usaha, perasaan itu akan melemah, setelah melemah marilah kita belajar untuk menerima keadaan dan menemukan makna.

Belajar Menerima Keadaan & Menemukan Makna

Ketika perasaan itu sudah mulai melemah dan akal sudah mulai mencari makna, berilah asupan diri kita dengan hal-hal yang mampu membangkitkan akal sehat kita lagi. Prof Dr. Mutawalli Assya'rawi, salah seorang ulama terkemuka pernah mengatakan:

"Jika Allah mengambil darimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka kehilangannya, maka Allah akan memberimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka akan memilikinya."

Narasi tersebut menjelaskan bahwa kehilangan tidak selalu bermakna bencana, patah hati adalah jaring penyelamatan Allah agar kita tidak semakin terjerumus kepada hal yang "salah". Ya, karena sejatinya mencintai sesuatu dengan mengesampingkan ridho-Nya adalah sesuatu yang salah. Maka dalam perjalanannya pun tak heran jika banyak terjal yang tidak mampu diolah dengan hati dan dicerna dengan akal yang kemudian berakhir sia-sia.

Ketika kita merasa dicampakkan, setan akan menghasut kita dengan menghasilkan pemikiran-pemikiran dangkal, membuat kita terobsesi terhadap dia yang seharusnya menjadi pasangan sempurna. Namun yang perlu kita ingat adalah Allah tahu yang terbaik. Hanya karena seseorang tampak sempurna dimata kita, bukan berarti dia betul-betul sempurna.

Tips Mengatasi Patah Hati dan Rasa Sakit

  • Dukungan sosial mampu meringankan rasa sakit. Jadi, kelilingi diri kita dengan keluarga maupun sahabat dan jangan mengisolasi diri.
  • Segera mendekatkan diri kepada Allah. Menangislah dan mohon ampu. kepadaNya. Jangan biarkan hati kita mati rasa.
  • Jangan anggap ujian ini sebagai hukuman, melainkan panggilan dari Allah.
  • Carilah circle pertemanan dan kesibukan yang dapat mengingatkan dan mendekatkan kita kepada Allah.
  • Ingatlah bahwa rasa sakit yang kita rasakan hanyalah sementara, seperti semua hal lainnya di dunia ini. Semuanya akan sembuh seiring berjalannya waktu.
  • Buat tujuan dan target hidup agar pandangan kita selalu menatap kedepan.
  • Bersyukurlah untuk segala sesuatu yang kalian miliki. "Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan pernah bisa menghitungnya." (Q.S. An-Nahl ayat 18)

Seerat apapun kita menggenggam, jika bukan milik kita maka akan lepas juga. Dan sejauh apapun kita melangkah jika itu milik kita, maka akan mendekat juga. Dan ingatlah setiap akhir merupakan awal yang baru. Jadi, bersikaplah optimis dan berpandangan kedepan serta berpikiran terbuka. Cheer up!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun