Siapa yang dalam hidupnya tidak pernah mengalami ujian atau masalah? Tentunya semua orang pasti pernah merasakan pahitnya ujian kehidupan.
Ujian adalah ketetapan dari Allah terhadap kehidupan di dunia. Tidak bisa diganti atau diubah-ubah. Seorang muslim sangat mengerti bahwa dunia ini adalah tempat ujian dan tidak ada yang benar-benar bisa beristirahat kecuali kelak ketika sudah masuk surga.
Kata sabar dan ikhlas biasanya kerap diucapkan untuk meringankan ujian hidup. Meskipun dalam penerapannya tidak mudah, namun ketika kita mampu untuk bersabar dan ikhlas dengan keadaan yang telah ditakdirkan oleh Allah, maka hati kita akan terasa lapang.
Lalu apa yang harus dilakukan?
Pertama, pikiran, hati dan perasaan baik sangkalah  kepada sang pemberi ujian. Bahwa setiap ujian yang kita dapatkan sesungguhnya sudah ditakar dan diukur oleh-Nya tidak akan melebihi batas kemampuan manusia untuk memecahkan masalah.
Allah berfirman: " Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya... (QS. Al-Baqarah: 286).
Kedua, jadikan setiap masalah sebagai tantangan bukan ancaman. Setiap manusia pasti pernah dihadapkan pada suatu permasalahan. Jika kita melihat masalah itu sebagai ancaman maka kita hanya dalam posisi bertahan jika mau selamat atau kita akan mati jika tidak kuat. Namun, jika kita melihat masalah itu sebagai sebuah tantangan, maka tubuh kita akan merespon untuk mengeluarkan potensi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam menjalani dan menghadapi segala macam ujian di dunia ini, kita perlu menempatkan masalah dalam posisi yang benar. Menempatkan permasalahan adalah sebagai sebuah tantangan dan bukan sebuah ancaman. Supaya ketika kita menghadapi segala macam masalah atau ujian, kita tetap semangat menjalaninya dan dapat memecahkan tantangan itu.