Setiap orang yang lahir di dunia ini pasti memiliki keistimewaan dalam dirinya. Zaman sekarang, keistimewaan tersebut dikenal sebagai privilege. Namun, kebanyakan orang menganggap privilege hanya akan memberikan dampak positive terhadap hidupnya. Contohnya kebanyakan orang berpikir orang yang terlahir kaya, maka ia akan berhasil karena mewarisi kekayaan orang tuanya. Orang yang terlahir cantik akan selalu dipandang oleh orang-orang sekitarnya, dan lain sebagainya. Jarang orang melihat bahwa privilege juga memberikan dampak negative sehingga menyebabkan seseorang malas dan merasa di zona nyaman. Tiga privilege tersebut diantaranya :
Pertama, orang yang kebutuhannya selalu terpenuhi. Ketika seseorang hidup dengan selalu di jamin kebutuhannya, maka ia akan berfikir bahwa ia tidak perlu berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Tanpa berusaha pun ia akan mendapatkannya. Jika seseorang berada dalam hal demikian, maka ia akan terjebak dalam zona nyaman dan malas untuk berusaha. Karena baginya tanpa berusaha pun ia akan berhasil mendapatkannya.
Kedua, orang yang merasa hidupnya stabil. Ia tidak pernah merasa kekurangan, kelaparan, kesulitan, dan hal-hal yang menyedihkan lainnya cenderung tidak akan mengerti bagaimana sulitnya bertahan hidup. Ia tidak memiliki kesempatan untuk memikirkan bagaimana jika hidup ini berubah. Ia akan selalu berada di zona nyamannya. Oleh karena itu, ia akan sulit berkembang.Â
Ketiga, tidak memiliki banyak pilihan. Orang-orang yang lahir dengan serba ada, tidak pernah merasakan kesulitan hidup, maka ia tidak punya banyak pilihan. Pilihannya hanyalah menikmati apa yang ada disekitarnya atau mengikuti alur hidup nya yang serba ada. Hal tersebut akan menghasilkan rasa malas untuk berusaha.Â
Jika kita melihat dari sisi lain, menjadi orang yang susah dan tidak ditakdirkan memiliki keistimewaan yang dianggap menguntungkan adalah sebuah privilege. Orang-orang yang demikian, akan lebih beruntung karena memiliki kesempatan untuk selalu berusaha dan memberikan banyak pelajaran menuju kesuksesan. Maka, bentuk privilege tidak hanya hal-hal yang terlihat baik saja, hal yang kita anggap buruk pun bisa menjadi sebuah privilege.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI