Mohon tunggu...
Nicolas Joseph Tan
Nicolas Joseph Tan Mohon Tunggu... pelajar

seorang pelajar tingkat sma

Selanjutnya

Tutup

Bola

Perjalanan Panjang di CC CUP XL 2025

3 Oktober 2025   22:18 Diperbarui: 3 Oktober 2025   22:18 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Dokumentasi CC CUP XL 2025

Sepak bola bukan hanya soal kalah dan menang, namun juga tentang perjalanan, perjuangan, serta nilai - nilai yang dipetik dari setiap pertandingan. Pengalaman di CC Cup XL 2025 menjadi bukti nyata bahwa semangat, kerja sama, dan pantang menyerah jauh lebih berharga daripada sekadar angka di papan skor

Sepak bola selalu menjadi olahraga yang penuh emosi dan cerita. Sorakan penonton dan suporter, rasa semangat di lapangan, rasa kecewa yang mendalam ketika hasil tidak sesuai harapan. Semua itu dialami semua oleh tim yang bertanding CC Cup XL 2025. Kompetisi ini bukan hanya sebuah turnamen yang menguji kemampuan individu setiap tim, namun juga sebuah sarana untuk membentuk karakter, kebersamaan dan mental juang setiap pemain. Pertandingan - pertandingan yang terjadi di sini bukan hanya soal menang dan kalah, melainkan tentang bagaimana kami belajar menguasai diri, bekerja sama dan menerima kenyataan dengan dada yang lapang. Kami datang bukan hanya untuk menang, namun untuk mewakilkan nama keluarga besar kami Kolese Kanisius. 

Sejak kami hadir pada technical meeting, suasana pertandingan yang menegangkan sudah menghantam kami, bagaikan ombak di lautan yang luas. Kami tergabung dalam grup neraka yang penuh dengan lawan yang berat dan terkenal atas kemampuan mereka di kompetisi - kompetisi sebelumnya. Tentunya hal ini membuat kami pesimis sebab dari hasil technical meeting peluang lolos ke babak selanjutnya terlihat kecil, namun kompetisi sejatinya tidak hanya tentang siapa yang terkuat, tapi juga siapa yang berani untuk menghadapi rasa takut. Itulah awal dari perjalanan kami yang penuh keraguan, namun juga merupakan kesempatan baru untuk menunjukkan semangat pantang menyerah yang selama ini tertanam dalam diri kami. 

Pertandingan pertama akhirnya tiba, awalnya kami merasa takut dan pesimis namun diluar dugaan, ternyata kami mampu tampil dengan luar biasa. Gol demi gol tercipta hingga akhirnya laga berakhir dengan skor 6 - 0. Kemenangan besar ini menjadi sebuah titik balik bagi kami. Rasa ragu dan pesimis yang sempat muncul perlahan menghilang berganti dengan rasa percaya diri dan semangat. Hasil besar ini lahir bukan hanya karena bakat individu yang kami miliki, namun karena keberanian, fokus, kerja sama dan pantang menyerah. 

Setelah kemenangan besar itu, laga kedua menjadi ujian baru bagi kami. Lawan kali ini terkenal dengan filosofi permainannya yang sabar, mengutamakan umpan - umpan pendek yang penuh kombinasi, tim yang sama dengan yang kami hadapi tahun lalu di semifinal CC CUP XXXIX 2024. Tahun lalu kami berhasil menang lewat adu penalti yang dramatis. Tim sempat unggul terlebih dahulu, namun berhasil disamakan oleh tim lawan. Tekanan menjadi semakin terasa berat, waktu terasa sangat lama. Namun pada akhirnya kami berhasil mencetak 1 gol lagi dan pertandingan berakhir dengan skor 2-1. Kemenangan tipis ini memberikan semangat dan rasa percaya diri bagi tim kami untuk terus berjuang di babak selanjutnya. Dari pertandingan ini, terdapat sebuah pelajaran yang bisa dipetik dimana sepak bola bukan hanya sekadar gol dan kemampuan dasar tapi juga tentang mental. 

Kemenangan besar melawan lawan tangguh menumbuhkan kepercayaan diri bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil

Semifinal menjadi titik yang terberat dalam perjalanan kami selama kompetisi ini. Kali ini lawan yang kami hadapi jauh lebih sulit, memiliki kualitas  lebih tinggi dan stamina yang lebih baik. Sejak awal pertandingan dimulai, kami sudah tertinggal lewat gol cantik yang dicetak mereka dimana bola ditendang dari tengah lapangan ke ujung atas kanan gawang. Awalnya kami berhasil menyamakan kedudukan yang membuat babak pertama berakhir dengan skor 2 -2. Pada babak kedua perlu diakui bahwa persiapan minim yang kami lakukan menyebabkan fisik terutama stamina yang kami miliki tidak sanggup untuk terus mengikuti ritme permainan mereka. Hal ini membuat lawan bisa mencetak 2 gol tambahan sehingga pertandingan berakhir dengan skor 4-2. Kekalahan telak ini menjadi sebuah pukulan bagi kami. Kondisi fisik yang tidak maksimal menjadi faktor utama dalam kekalahan ini, belum lagi masih ada pertandingan terakhir pada hari keesokannya untuk memperebutkan juara 3. Meski kami gagal di semifinal, fisik lelah, mental jatuh namun semangat kami untuk memberikan yang terbaik kepada almamater kami Kolese Kanisius tidak pernah padam. 

Perebutan juara 3 menjadi pertandingan terakhir kami pada ajang perlombaan CC CUP tahun ini. Penonton memenuhi setiap sudut lapangan, dari lantai 1 sampai lantai 4, gedung Xaverius sampai Ignatius penuh dengan penonton. Supporter sekolah lawan dan Aliansi Supporter Kanisius saling beradu suara. Hal ini membuat suasana pertandingan sangat terasa dalam diri kami. Pada babak pertama kurangnya fokus dan konsentrasi membuat kami harus tertinggal 2-0. Namun perjuangan kami tidak berhenti disitu. Pada babak kedua kami berhasil bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Sejak kedudukan berhasil disamakan waktu terasa sangat lama. Tekanan dari dalam dan luar lapangan memaksa kami untuk tetap fokus mempertahankan atau menambah kedudukan. Namun sayangnya peluit panjang ditiup oleh wasit dan pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti. Ini menjadi momen yang paling menegangkan karena setiap tendangan, setiap penyelamatan bisa menjadi penentu. Namun sayangnya dunia sedang tidak berpihak pada kami. Kami kalah dalam adu penalti sehingga perjalanan kami di perlombaan ini harus berakhir di posisi keempat. Walaupun terpaksa berakhir dengan tetesan air mata, ada sebuah perasaan bangga dan puas dalam setiap diri kami. Perlu diakui bahwa kami semua sudah berjuang sampai titik penghabisan terakhir, sampai detik terakhir di lapangan. Dengan persiapan yang sangat minim, posisi keempat sudah sepantasnya kami terima dengan dada yang lapang. 

Kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, kekalahan ini menjadi pelajaran bahwa sportivitas, pantang menyerah dan menghormati lawan lebih penting daripada gelar juara.

Pengalaman di CC CUP XL membuktikan bahwa sepak bola juga bisa menjadi wadah pembelajaran. Banyak pengalaman dan nilai - nilai yang bisa kami petik dari perjalanan ini. Kerja sama dan niat menjadi kunci utama dari proses formasi kami di ajang perlombaan ini. Sepak bola adalah permainan tim yang tidak bisa dimenangkan hanya dengan 1 orang. Niat untuk berlatih dan berjuang di lapangan harus datang dari setiap diri kami, tanpanya usaha akan menjadi sia - sia. Magis, menjadi pegangan kami sejak tim ini dibentuk. Kami selalu dan akan berusaha untuk selalu menjadi lebih baik lagi dibanding sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun