Mohon tunggu...
Nicholas Oliver M
Nicholas Oliver M Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ini Oliver

XIE 20

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kultur Jaringan Merugikan Negara Lain? Benarkah?

22 Agustus 2019   23:22 Diperbarui: 22 Agustus 2019   23:37 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hai! Senang bisa bertemu dengan anda semua dalam tulisan saya yang pertama ini. Hari ini saya ingin menjawab sekaligus membahas mengenai pertanyaan yang sering muncul jika kita membahas tentang kultur jaringan terlebih tentang pengembangan plasma nutfah yang dilakukan oleh banyak negara saat ini. Penasaran? Ayo lanjutkan artikel ini hingga habis, budayakan membaca sampai akhir agar kalian benar benar paham apa yang kalian baca! Selamat menyimak!

Pertanyaan Pokok : Teknologi kultur jaringan telah banyak digunakan untuk kelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati. Negara-negara maju mulai mengembangkan teknologi ini untuk mengambil gen plasma nutfah dari Negara lain agar dapat dikembangkan di negaranya sendiri. Sejauh mana kamu setuju bahwa Negara maju dapat mengambil gen asli Negara lain untuk dikembangkan di negaranya sendiri ?

Terimakasih untuk kalian para orang orang pintar yang sudah membaca sampai sejauh ini. Sekarang saya akan membahas mengenai teknologi kultur jaringan. Pengertian kultur jaringan sendiri adalah sebuah cara atau teknik yang dibuat bertujuan untuk menggandakan tanaman secara vegetatif. Kultur Jaringan diambil dari dua kata yaitu kultur yang berarti budidaya dan jaringan yang berarti sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jadi teknik ini menggunakan cara mengisolasi bagian tanaman yang penting (Daun, mata tunas, atau organ-organ tumbuhan) lalu ditumbuhkan pada tempat yang steril, banyak nutrisi, dan juga tertutup (in vitro). Tempat juga harus tembus pandang agar tanaman dapat menggandakan diri dan tumbuh dengan normal. Nah, karena dengan berkembangnya waktu dan teknologi, sekarang kultur jaringan sudah lebih maju dan juga sekarang kultur jaringan penggunaannya juga sudah lebih luas.

Selain dari pengertian juga ada prinsip yang harus kalian tau tentang kultur jaringan. Prinsip yang ada dalam kultur jaringan adalah ilmu dasar kultur jaringan seperti ilmu botani, ilmu tentang penyakit tumbuhan, fisiologi tumbuhan, biologi sel dan genetika tumbuhan. Tetapi bukan hanya itu yang penting, dalam pelaksanaannya teori Totipotensi Sel juga menjadi dasarnya.

Mendengar kata Totipotensi Sel pasti membawa kebingungan bagi sebagian dari kalian. Nah Totipotensi Sel sendiri memiliki arti sebagai kemampuan sel untuk menggandakan diri secara sempurna. Jadi hubungannya dengan kultur jaringan adalah bahwa pengertian ini kemudian digunakan untuk memperoleh keturunan yang seragam dalam waktu yang ringkas dan dalam jumlah yang banyak, karena pada dasarnya setiap sel memiliki sifat Totipotensi.

Setelah kalian paham akan pengertian Kultur Jaringan, marilah sekarang kita menengok kebelakang dan mempelajari sedikit tentang sejarah Kultur Jaringan. Jangan bosen dulu ya, bagian serunya masih ada di bawah!

Sejarah kultur jaringan dimulai sekitar tahun 1838. Waktu itu bapak Schleiden dan bapak Schwann lah menjadi kedua orang yang memprakarsai teori totipotensi dimana kedua bapak-bapak ini menjelaskan bahwa sel itu bersifat otonom dan dapat beregenerasi menjadi tanaman lengkap. Setelah lewat beberapa tahun kemudian seorang ilmuwan pintar yang bernama Haberlandt menggunakan teori tersebut menjadi dasar penelitiannya yang berisikan tentang jaringan tanaman yang diisolasi kemudian mereka semua dikultur serta dilakukan manipulasi terhadap nutrisi dan lingkungan agar mereka menjadi tanaman yang lengkap dalam waktu yang singkat. Namun sayang sang ilmuwan gagal dalam menjalankan eksperimen nya ini di tahun 1902. Tetapi 3 orang hebat yang bernama Carrel, Harrison, dan Burrows berhasil mengkulturkan jaringan hewan dan manusia dengan metode in vitro. Kemudian pada tahun 1934 ada seorang ilmuwan jenius yang dapat melakukan kultur jaringan pada akar tanaman tomat. Lalu tidak puas disitu White bersama dengan 2 rekannya berhasil untuk menumbuhkan kalus tembakau dan wortel dengan cara in vitro. Perkembangan kultur jaringan menjadi sangat pesat dan sangat berpengaruh setelah selesainya PD2. Pada awalnya teknik kultur jaringan pada tanaman memiliki keterlambatan jika dibandingkan dengan manusia yang disebabkan oleh hormon tanaman. Kabar baik datang pada tahun 1934 karena 2 orang ilmuwan dapat menemukan auksin IAA. Mereka adalah Haagen-Smith dan Kogl. Hal ini sungguh sangat berpengaruh besar pada kultur jaringan tanaman. Lalu pada tahun 1955 ditemukan lagi kinetin yang membuat perkembangan menjadi sangat amat pesat. Kemudian 5 athun kemudian seseorang bernama Morel, menemukan cara untuk memperbanyak tanaman anggrek Cymbidium dengan cara in vitro. Lalu 2 tahun kemudian ia bersama kedua rekannya yang bernama Skoog dan Murashige memformulasikan komposisi yang dapat mempercepat perkembangan kultur jaringan ini.

Setelah mengetahui tentang kultur jaringan, sekarang saya akan membahas sedikit tentang pengertian plasma nutfah seperti yang ada di pertanyaan pokok agar kalian, para pembaca, dapat mengerti dengan betul tentang pengertian plasma nutfah.

Plasma nutfah memiliki arti sebagai bagian dari tubuh hewan, tumbuhan, maupun makhluk hidup yang lain yang berfungsi untuk mewariskan sifat yang dimiliki. Semua makhluk hidup pasti memiliki plasma nutfah karena itu merupakan ciri-ciri dari makhluk hidup itu sendiri. Jika mereka tidak memiliki plasma nutfah bagaimana kita bisa mengenali mereka dan bagaimana mereka bisa berkembang biak dengan sempurna. Untuk beberapa tanaman yang memiliki kualitas yang bagus kita bisa mengambil plasma nutfah nya untuk di kembang biakkan menggunakan kultur jaringan. Jadi disinilah hubungannya antara kultu jaringan dengan plasma nutfah.

Nah, setelah kita tau tentang pengertian dan sejarah kultur jaringan, dan juga pengertian plasma nutfah, kita jadi lebih paham dan bisa menjawab pertanyaan pokok yang ada di awal. Setelah ini saya akan berpendapat menurut pandangan saya pribadi mengenai pengambilan gen plasma nutfah oleh negara lain yang akan dikembangkan di negaranya sendiri

Menurut saya pribadi sebenarnya dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan maka akan bertambah juga hal hal yang bisa diteliti . Pengambilan plasma nutfah yang dilakukan oleh negara lain yang sudah lebih maju untuk dikembangkan lebih jauh dan kemudian digunakan hasilnya tidaklah seharusnya ditolak idenya, kenapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun