Untuk news aggregator yang kedua adalah Babe - Baca Berita Indonesia. Rasanya tak jarang juga orang tidak mengenali media yang satu ini. Untuk eksistensi Babe dilihat cukup bersaing dengan news aggeregator sebelumnya (Line Today). Hal tersebut dapat dilihat pada total unduhan yang ada di google play store. Hingga akhir Oktober 2020, Babe telah mampu mendapatkan lebih dari 10 juta unduhan dari penggunanya.
Sedikit berusia lebih tua dari pada Line Today, Babe sudah ada sejak tahun 2013. Beberapa waktu awal penayangannya, media ini cukup berhasil memikat dengan mengantongi total pembaca hingga 5 juta lebih. (koran.tempo.co).
Sama halnya dengan Line Today, Babe memiliki 28 kategori berita yang disuguhkan kepada penggunanya, hanya saja penamaannya yang berbeda. Sedikit berbeda pula pada cara penyajian yang diberikan Line Today, Babe memiliki kategori utama yaitu 'Untukmu' di mana kategori ini dikhususkan sebagai berita pilihan Babe kepada penggunanya.
Sebagai pemantik atau pembeda dengan media online lain, Babe menggunakan kekuatan pembuatan judul untuk menarik pembaca. Sedikit berbeda pula dengan Line Today, penggunaan judul yang diangkat Babe biasanya terkesan lebih 'heboh' dan lebih berpotensi membuat pembaca lebih penasaran dan kemudian membacanya.
Pengangkatan isu atau topik berita yang diangkat Babe juga biasanya aktual. Seperti cuplikan tangkapan layar di atas mengenai berita yang ditayangkan beberapa waktu lalu di Babe. Berhubung isu yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat adalah potensi tsunami 20 meter yang diteliti oleh peneliti ITB, Babe pun kemudian menayangkan berita berbau 'bencana' dengan judul yang seolah membuat orang penasaran.
Dengan strategi tersebut, saya rasa Babe mampu menarik pengguna agar dapat tertarik dan kemudian membaca berita tersebut akibat rasa penasaran akan judul yang dibuatnya. Saya pribadi menilai apabila masih dapat dipertanggungjawabkan mengenai isi atau substansi dari beritanya hal tersebut bukanlah suatu masalah.
