Pada jaman sekarang, kebanyakan orang sudah tidak asing lagi dengan istilah Globalisasi. Melalui Globalisasi, semua orang dapat terhubung dengan satu sama lain dari seluruh dunia. Kita dapat bertukar pandangan dengan orang lain mengenai suatu hal seperti perkembangan teknologi, kebudayaan, dan tentunya ilmu pendidikan! Namun, dengan adanya Globalisasi, apakah bidang pendidikan di Indonesia akan dibantu untuk berkembang, atau justru malah terhambat karena keberadaanya?
Pertama-tama, kita harus mengetahui apa yang sebenarnya dimaksud oleh Globalisasi. Globalisasi, istilah yang diambil dari bahasa Inggris 'Globalization', diartikan sebagai proses yang mendunia. Lantas, apa dampak yang dihasilkan oleh Globalisasi di bidang pendidikan?
Terutama, Globalisasi memberi banyak manfaat seperti meningkatkan kualitas pengajar, memudahkan siswa dalam mencari informasi pendidikan melalui internet, dan lain-lainnya.
Salah satu dampak positif yang tidak lama ini kita rasakan adalah sekolah secara daring. Dengan adanya Globalisasi, para guru dan murid dimudahkan untuk melaksanakan dan menerima pelajaran melalui pengunaan laptop dan komputer walaupun dengan adanya wabah Covid-19 yang sedang beredar di seluruh dunia.
Sayangnya, pembelajaran secara daring juga memiliki dampak negatif, khususnya untuk orang-orang yang tinggal diluar daerah perkotaan karena diperlukan modal untuk menyediakan gawai untuk belajar, menyebabkan adanya kesenjangan sosial. Beberapa dampak negatif lainnya termasuk membuat murid malas, dan juga beredarnya informasi palsu di internet.
Berdasarkan analisis yang saya sampaikan di atas, walaupun globalisasi telah berdampak positif dalam bidang pendidikan, dampak negatif yang menyertainya tetap tidak terhindar. Maka dari itu, saya ingin simpulkan bahwa selama kita sebagai individu bisa memanfaatkan globalisasi dengan bijak, dampak positif globalisasi mampu melebihi dampak negatifnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI