Dari letak geografisnya Jawa Barat, melahirkan keindahan alam yang yang terhitung jumlahnya. Bermacam ragam suku budaya, dan Bahasa menjadi salah satu keunikan Budaya yang patut dilestarikan, Kesenian-kesenian budaya pun semakin beraneka ragam. Diantara beragam kesenian ada salah satu alat musik yang tidak boleh terlupakan.
Mungkin banyak orang yang penasaran mengenai apa Karinding itu sebenarnya? atau darimana asal Karinding ini?.
Karinding merupakan alat musik tradisional Masyarakat Sunda dari Banten dan Jawa barat. Alat musik ini tergolong dalam jenis Idiofon (Alat musik idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran seluruh badan alat musik itu sendiri tanpa menggunakan membran, semar, atau kolom udara ) dan memiliki prinsip kerja yang serupa dengan jew harp ( alat musik idiofon yang dimainkan dengan cara ditempelkan di mulut dan dipetik ). Bahan utama pembuatan karinding biasanya adalah bambu, namun ada juga yang terbuat dari enau. Secara etimologis, karinding berasal dari bahasa Sunda, dengan beberapa interpretasi menyebutkan bahwa istilah ini terdiri atas "ka" yang berarti "sumber" dan "rinding" yang berarti "bunyi". Interpretasi lain mengaitkannya dengan doa kepada Yang Maha Kuasa, sesuai dengan asal kata "ka-ra-da-hyang".
Karinding memiliki dua hingga tiga segmen. Bunyi dihasilkan pada segmen pertama, di mana bagian sempitnya bergetar ketika karinding dipukul. Karinding biasanya dipegang pada bagian ujung rangkanya. Saat dimainkan, lamella pada karinding dipetik atau disentuh oleh jari sehingga menghasilkan getaran bebas. Getaran ini tidak terbatas pada bagian yang terpasang.
Bentuk alat musik karinding sendiri sangat sederhana. Terdiri dari sebatang potongan kayu dengan lubang-lubang yang diperbesar di salah satu ujungnya untuk menghasilkan resonansi suara. Biasanya, bambu atau kayu keras dipilih untuk membuat alat musik ini, sehingga menghasilkan suara yang lebih kuat dan jelas.Â
Karinding memiliki sejarah panjang dalam budaya Sunda, terutama di wilayah Priangan dan Banten. Karinding biasa dimainkan sebagai alat untuk mengusir serangga dan burung di sawah. Bagi masyarakat sukuu Baduy musik karinding dianggap sebagai hiburan untuk anak-anak Nyi Pohaci Sanghyang Asri, sang Dewi Padi Selain itu, karinding digunakan sebagai alat musik yang mengiringi kegiatan sosial seperti nganjang atau berkunjung ke lawan jenis.
Sumber : Berbagai sumber
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI