Mohon tunggu...
Hani Debyyana
Hani Debyyana Mohon Tunggu... Guru - Menulis itu perlu persiapan otak, otot, kuota, buku dan berbagai camilan

Hobi menulis, membuat kerajinan tangan, baca - baca, dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Segar

Detoksifikasi Ketika Puasa

15 April 2021   19:48 Diperbarui: 15 April 2021   19:51 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang terjadi jika kita melihat rumah kotor berantakan, penuh debu, banyak serangga atau hal-hal mengerikan yang kita temui di rumah itu? 

Tentunya akan merasa ngeri, gerah, membuat stres, takut, sesak napas atau timbul penyakit lain. Untuk itulah kita selalu membersihkan rumah setiap hari kalau bersih, rumah akan terlihat indah dan sehat. 

Begitupula dengan tubuh, kalau jarang mandi, pasti gak kebayang ada berapa kuman yang bersarang ditubuh. Namun yang namanya bersih-bersih bukan cuma rumah atau tubuh bagian luar, tubuh bagian dalam juga bersih-bersih, tugas bersih - bersih ini dilakukan oleh sistem eksresi yaitu sistem pembuangan zat-zat sisa dari makhluk hidup seperti ginjal, paru-paru, hati dan kulit.

Selama 11 bulan, kita memasukan banyak bahan makanan kedalam tubuh, bahan makanan yang kita makan pastinya banyak yang memiliki manfaat bagi tubuh, namun secara sengaja atau tidak mungkin akan termakan zat yang racun dan berbahaya, menghirup banyak asap, gas atau debu yang membahayakan. 

Normalnya, tubuh dengan dibantu enzim-enzim mampu menetralisir semua zat-zat racun dan berbahaya itu, tetapi bagaimana kalau sudah banyak? Maka enzim akan habis dan tubuh tidak mampu lagi menjalankan fungsinya, kalau sudah begitu, tubuh dengan mudah terkena penyakit komplikasi.

Bagaimana cara mengatasinya? Maka kita harus melakukan detoksifikasu. Detoksifikasi adalah proses pengeluaran toksin (ampas makanan yang tidak tercerna, zat makanan aditif, udara tercemar, bahan kimia, logam berat dalsm air minum, residu obat-obatan farmasi, dll) yang ada dalam tubuh manusia.

Adanya toksin tersebut dapat menyebabkan gejala seperti mudah letih, mengantuk, sembelit, darah tinggi, gula darah, serangan jantung, sakit sendi, cepat marah, gagal ginjal, dan sebagainya.

Banyak cara untuk melakukan detoksifikasi, salah satunya adalah dengan puasa. Puasa adalah saat yang tepat untuk melakukan detoks, karena dengan puasa tubuh dapat dengan bebas menguras habis semua racun-racun tubuh. 

Puasa membantu mengendalikan berbagai jenis penyakit, seperti darah tinggi (karena adanya larangan marah-marah atau harus menahan emosi), kolesterol tinggi (puasa membuat waktu makan menjadi terbatas dan akan mengurangi kebiasaan ngemil gorengan), diabetes (asupan gula melalui makanan manis otomatis akan berkurang), dan penyakit lainnya.

Puasa membuat seseorang tidak makan dan minum selama kurang lebih 12 jam, ini akan mengistirahatkan saluran cerna, enzim-enzim serta hormon yang bekerja terus menerus selama sebelas bulan sebelumnya. 

Dalam puasa inilah seluruh enzim akan melakukan "restart". Puasa juga mengistirahatkan kerja organ-organ tubuh sehingga menimbulkan efek rangsangan terhadap seluruh sel, jaringan dan organ tubuh. Efek ini akan memulihkan dan meningkatkan fungsi - fungsi organ sesuai dengan fungsi fisioligisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun