Mohon tunggu...
Nia SaputriUtami
Nia SaputriUtami Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya ingin menjadi penulis namun belum mempunyai ilmu yang cukup dan selalu siap untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Perguruan Tinggi Bersama Industri untuk Kemajuan Bangsa

3 September 2022   22:00 Diperbarui: 3 September 2022   22:19 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Revolusi industri yang terjadi di Negara Eropa beberapa abad yang lalu membawa dampak dalam tatanan kehidupan masyarakat dunia saat ini. Dilansir dari platform Genius, revolusi industri dimulai pada abad ke 18 yang didasari tiga faktor utama yaitu revolusi pertanian, peningkatan populasi dan keunggulan Negara Inggris Raya. 

Revolusi industri yang diberi nama revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt yang digunakan untuk memproduksi barang. Adanya penemuan mesin uap ini sangat penting dikarenakan sebelumnya semua pekerjaan menggunakan tenaga manusia, tenaga angin maupun tenaga air. 

Hal ini menjadi kendala tersendiri pada masa itu, misalnya tenaga manusia memiliki keterbatasan yang artinya manusia tidak dapat bekerja terus-menerus karena membutuhkan waktu istirahat untuk memulihkan tenaganya. 

Sementara itu, jika menggunakan tenaga air maka harus dekat dengan sumber air. Sedangkan jika menggunakan tenaga angin, maka haruslah berada di daerah yang berangin. 

Oleh karena itu, setelah digunakan mesin uap dalam berbagai produksi barang maka terjadilah penghematan yang cukup besar dalam bidang produksi, transportasi, bahkan militer.

Pada awal abad 19, terjadi revolusi industri 2.0 yang ditandai dengan perubahan mekanisme kerja pada produksi mobil. Semula perusahaan mobil membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan produksi satu mobil. 

Hal ini terjadi karena perakitan mobil dilakukan oleh satu orang saja, artinya satu orang tersebut harus bisa merakit ban, pintu, setir, dan komponen-komponen lainnya sampai lengkap. Jika ingin memproduksi mobil dalam jumlah banyak, maka produksinya harus dilakukan secara parallel (bersamaan) sehingga membutuhkan banyak tukang. 

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut ditemukanlah mekanisme baru yang dikenal dengan “lini produksi” dengan memanfaatkan belt conveyor. 

Selain itu, pada revolusi industri 2.0 ini peralatan produksi sudah menggunakan tenaga listrik, tidak lagi menggunakan mesin uap seperti pada revolusi industri 1.0. Kedua penemuan penting ini berdampak sangat positif terhadap industri produksi mobil. 

Perusahaan mampu memenuhi permintaan konsumen dalam jumlah banyak serta waktu proses produksi satu mobil menjadi lebih singkat. Perubahan atau revolusi terjadi terus-menerus karena sifat manusia yang tidak pernah puas. 

Pada awal revolusi tenaga konvensional seperti tenaga manusia, air dan angin digantikan dengan mesin uap. Kemudian mesin uap tersebut tergantikan dengan tenaga listrik. Sementara itu, pada revolusi industri 3.0 yang terjadi sekitar tahun 1980-an, mulai menggantikan peran manusia dengan komputer dan robot. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun