Mohon tunggu...
Namaku Ahmad
Namaku Ahmad Mohon Tunggu... wiraswasta -

Allah yang tiada dipertuhan selain Dia pemilik hidup dan sendiri mengurus segala sesuatu. Engkau pembimbing dan pengasuh alam semesta - aku hamba-Mu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kejujuranmu Buat Mereka Mencintaimu (1)

6 Januari 2018   17:35 Diperbarui: 9 Januari 2018   16:37 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi yang indah di kota gudek dengan aktivitas masyarakat yang penuh keramah tamahan, seorang pemuda sedang berjalan gontai menapaki trotoar jalan. Dari wajahnya terlihat kegalauan, sepertinya dia mempunyai banyak persoalan. Sesekali dia berhenti menarik nafas yang dalam sambil menatap ke langit, entah apa yang berkecamuk dalam benaknya.

Di sebuah taman kota dia berhenti dan duduk di sebuah bangku dibawah pohon yang rindang. Dihadapannya nampak bangunan tua yang dikenal orang dengan nama keratonjogja. Dia nampak asyik dalam kegalauannya karena lalu lalang orang-orang tak dihiraukannya. Kuliah tidak selesai-selesai, sudah memasuki tahun ke 6, sekarang harus menghadapi persoalan baru gumamnya.

Tiba-tiba dia dikejutkan oleh sapaan seorang wanita, apa yang kamu lakukan disini bang? Hai resty, melepas penatnya fikiran. Kamu sendiri ngapain disini? Saya habis menemui seorang pelanggan disana, diseberang jalan, dan melihat kamu disini sendirian jadi aku kesini. Senyum resty sedikit mengobati kegalauan hatinya. Resty adalah  sahabat yang baik, dia juga bersahabat dengan Cahya.

Gimana kabarmu? tanya Resty, kemana Cahya? biasanya kamu bersama Cahya disaat-saat seperti ini? Cahya sedang co asisten di rumah sakit, tidak lama lagi kuliah kedokterannya selesai. Setelah itu Cahya akan menjalani PTT dua tahun di Puskesmas atau rumah sakit. Apa itu yang membuatmu terlihat galau? tanya Resty. 

Bukan itu, Ayah Cahya yang membuatku galau, ayahnya meminta Cahya memutuskan hubungan dengan saya. Oh begitu, pantas saja kamu terlihat galau, sahut Resty sambil melihat jam tangannya. Saya harus kembali ke kantor buat laporan, sebagai karyawan yang baik, hehehe, nanti kita sambung lagi ya? bye-bye... Resty pun pergi meninggalkan dia kembali sendiri di taman itu.

Resty seorang karyawan di salah satu perusahaan farmasi, dia bekerja sebagai sales obat.  Pelanggannya kebanyakan dokter-dokter yang buka private praktek ataupun bekerja di rumah sakit. Resty berkenalan dengan Cahya saat mendampingi seorang dokter di rumah sakit. Perkenalan itu membuat mereka menjadi sahabat. 

Cahya lah yang memperkenalkannya dengan Resty, kemudian mereka bertiga menjadi sahabat yang baik, bercanda, berdiskusi dan kadang menjadi teman yang baik untuk mencurahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Setelah melewati waktu di bangku taman, senja pun menjelang, dia lalu beranjak pergi melangkahkan kaki, setapak demi setapak sambil menikmati senja yang mulai tenggelam. Langkah kaki membawanya kembali ke rumah kos yang sudah setahun ditempatinya.

Dia lalu merebahkan punggungnya di tempat tidur setelah berada di dalam kamar. Dipandanginya langit kamar seolah mencari jalan keluar dari persoalan yang menerpanya. Ingin dia tumpahkan seluruh gundah hatinya pada langit-langit kamar. Namun tak jua memberi solusi baginya.

Dia mengambil telepon genggamnya, mencoba untuk menghubungi Cahya, semoga aktif, dia bergumam dalam hati. Telepon yang anda panggil sedang tidak aktif atau berada diluar service area, cobalah beberapa saat lagi.... 

Dengan kecewa dia letakkan telepon genggamnya, ah sudahlah, mungkin sebaiknya berdiam diri dulu dan menyelesaikan masalah kuliah yang tak jua rampung. Apakah akan menyandang gelar mahasiswa abadi? Tidak, saya harus bangkit dan menjadi sarjana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun