Pak Imas
Tubuh saya benar-benar capek. Â Perjalanan dari rumah di Trenggalek menuju Gorontalo membutuhkan waktu yang cukup panjang. Saya sampai ke Gorontalo pada hari Jumat tanggal 25 November 2022 pukul 18.00 WITA. Padahal saya berangkat dari rumah jam 04.30 WIB. Silahkan hitung sendiri berapa jam waktu yang harus saya habiskan untuk menuju ke lokasi Biannual Conference on Research Result II tahun 2022 ini.
Belum sempat mandi dan merebahkan tubuh, acara koordinasi sudah menunggu. Tidak ada pilihan, saya harus datang. Acara esok hari harus sukses. Acara koordinasi menjadi salah satu bagian penting dari kesuksesan acara BCRR II. Apalagi saya ditunjuk menjadi Ketua SC. Tentu ini menjadi tanggung jawab yang harus saya pikul dengan amanah.
Mas Asif, dosen IAIN Gorontalo, mengantarkan saya untuk makan malam. Beliau menemani saya sejak dari Bandara Djalaluddin menuju Grand Q Hotel. Setelah saya ganti baju, Mas Asif mengantar saya ke kampus IAIN Sultan Amai Gorontalo. Lokasi makan malam ada di outdoor persis samping Gedung Rektorat.
Saat di lokasi saya lihat beberapa orang yang saya kenal. Saya segera salaman dan bertegur sapa. Setelah itu saya menuju meja tempat makanan tersaji.
Usai makan saya menuju lantai 4 Rektorat. Di sana sudah ada Mbak Imas Maesaroh, Ph.D dan Prof. Dr. Budiyono Saputro. Beliau berdua menyambut saya. Di samping mereka ada beberapa panitia yang esok siap bersama menjalankan tugas. Kami pun segera berdiskusi tentang pelaksanaan presentasi kegiatan esok harinya.
Diskusi berlangsung secara intensif. Beberapa bagian kami pastikan tidak ada masalah. Harapannya esok hari kegiatan bisa berjalan secara maksimal.
Usai diskusi, kami persiapan melakukan koordinasi via zoom dengan peserta. Total ada 44 peserta yang esok hari siap untuk menunjukkan penampilan terbaiknya. Mereka adalah para peneliti terbaik nasional dari masing-masing institusi yang telah lolos melalui dua seleksi sebelumnya.
Koordinasi via zoom dibuka oleh Prof. Dr. Budiyono Saputra. Saya selaku Koordinator Steering Commitee diminta untuk memberikan sambutan. Beberapa hal saya sampaikan, antara lain ucapan selamat kepada para peserta dan harapan agar esok hari mereka memberikan penampilannya yang terbaik.
Nah, saya tidak bawa laptop. Saya terburu-buru menuju lokasi. Jangankan laptop, mandi saja tidak sempat. Akhirnya saya memakai zoom milik Nyai Imas. Rupanya ada yang mengambil gambar saya. Esoknya saya dengar ada yang nyeletuk. "Oh, ini Pak Imas yang tadi malam memberikan sambutan". Jika bukan acara resmi saya akan ngakak sepuasnya. Karena acara resmi, cukup senyum simpul. Rupanya saya memiliki nama baru, yaitu Pak Imas.
Trenggalek, 2 Desember 2022
