Mohon tunggu...
Ngabila Salama
Ngabila Salama Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Dokter PNS Dinas Kesehatan DKI Jakarta

Sebuah opini dari dr. Ngabila Salama, MKM - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta - Sekretaris Umum Organisasi Dokter Alumni SMANDEL Jakarta - Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta - Mahasiswa S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UI - Ibu tiga anak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lima Kunci Indonesia Bebas TB

31 Januari 2019   19:28 Diperbarui: 7 Februari 2019   20:41 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin saya ditanya, menurut dokter gimana strategi memajukan program TB?

Jawaban saya, ada 5 kunci utama melakukan akselerasi eliminasi TB tahun 2030 di Indonesia :
1. Mencerdaskan dan mengedukasi masyarakat secara umum mengenai TB.

Informasi ini harus komunikatif, mudah dicerna, dan masif. Bisa melalui media cetak, elektronik, konvensional, sosmed, dll.

Termasuk juga tidak menjadikan TB adalah penyakit yang memiliki stigma buruk. Padahal TB adalah penyakit yang dapat disembuhkan 100% asal berobat dengan benar sampai sembuh.

"Obat TB Berkualitas GRATIS di Puskesmas"

"Sehat dimulai dari diri sendiri dan keluarga"

"Bukan batuk biasa, segera periksa ke Puskesmas"

"Tenaga terlatih di Puskesmas siap mengobati Anda sampai sembuh"

2. Memberikan edukasi adekuat dan optimal pada pasien TB yang baru terdiagnosis.

Kalau perlu ada checklist terstandar yang harus dilakukan petugas kesehatan saat pertama kali mengedukasi pasien terdiagnosis TB, selain itu diperlukan informed consent yang ditandatangani pasien sebagai komitmen untuk berobat. Edukasi yang adekuat diperlukan agar pasien tdk mendapat informasi setengah-setengah sehingga pasien paham dan patuh utk berobat sampai sembuh, bila perlu libatkan orang berkompeten seperti psikolog. Edukasi kepada keluarga dan PMO mengenai penyakit juga penting. Keluarga harus menjadi pendukung kuat pasien untuk berobat, bukan malah sebaliknya. Setiap item edukasi di paraf pasien sebagai bukti pasien sudah paham dan petugas mengkonfirmasi kepahaman pasien

Edukasi termasuk bagaimana pasien mau pakai masker kapan pun dan dimana pun selama pengobatan. Bukan hanya untuk menghindari menularkan ke orang lain, tapi juga dengan pakai masker paru-paru pasien TB yang lagi "rusak" dapat tercegah dari kerusakan lebih hebat lagi. Kenapa bisa rusak? Ya, karena asap rokok, polusi udara dapat memperparah kondisi paru pasien TB yang sedang diobati. So, terus pakai masker ya selama pengobatan. Itu untuk kebaikanmu sendiri, lho!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun