Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Freelancer

Autodidak nekat, tidak lulus PAUD, hobi baca spanduk, hobi olahraga jalan kaki, dan bekerja online dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Alternatif Berinvestasi: FOMO Emas di Kota, Angon Sapi di Desa, Bertani ala Miliarder Dunia

18 April 2025   10:31 Diperbarui: 21 April 2025   11:50 5052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mark Zukenberg, Bill Gates dan Jack Ma punya kesamaan mengembangkan sayap di dunia pertanian dan peternakan sebagai investasi (Foto ilustrasi Abdul)

"Bukan seberapa besar emasmu disimpan, tapi seberapa banyak hidup yang ikut kau bangkitkan. Di kota, uang dikejar agar tidak hilang nilainya. Di desa, kepercayaan dipelihara agar uang memberi makna." - Catatan kecil dari kandang sapi desa

Krisis ekonomi global, krisis pangan, dan perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan, mereka nyata, sekarang. Ketika dunia mengalami guncangan demi guncangan, mulai dari pandemi, konflik geopolitik, hingga lonjakan inflasi, banyak orang mulai berpikir ulang tentang cara terbaik untuk menyelamatkan aset dan masa depan mereka.

Di tengah gejolak ini, orang-orang kota ramai-ramai membeli emas. Harga emas naik, FOMO (Fear of Missing Out) menyebar. Di sosial media, emas dijadikan simbol "safe haven". Seolah emas adalah satu-satunya jawaban.

Namun di desa kami yang sunyi, jauh dari hiruk pikuk pasar modal dan emas batangan, kami percaya pada sesuatu yang lain, yang lebih nyata, lebih hidup: sapi.

Ketika Sapi Menjadi Tabungan Masa Depan

Kami menyebutnya investasi angon sapi—model kerjasama bagi hasil antara pemilik modal dan peternak. Seseorang dari kota membeli satu atau dua ekor sapi, lalu dititipkan kepada saudara atau tetangga di kampung. Mereka merawatnya hingga siap dijual, dan keuntungan dibagi dua. Sederhana, tapi penuh makna.

Satu ekor sapi bisa menghasilkan keuntungan bersih hingga Rp10 juta dalam setahun. Persentase keuntungannya bahkan bisa lebih tinggi daripada deposito atau kenaikan harga emas dalam jangka pendek.

Lebih dari sekadar angka, sapi di desa adalah investasi yang bernapas. Ia makan, tumbuh, dan menjadi sumber penghidupan. Sapi menggerakkan ekonomi lokal, mempererat hubungan sosial, dan memberikan makna pada uang yang tadinya pasif di rekening.

Para Miliarder pun Ternyata Sepakat

Yang mengejutkan, model investasi kami yang tampak kuno ini justru sejalan dengan pilihan para miliarder dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun