Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kata "Tabu" Hapus dari Kamus

8 Mei 2018   05:54 Diperbarui: 8 Mei 2018   07:30 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | pixabay.com

Kid Jaman 'NOW'

Siapapun kita, kita tidak bisa menghindar dari perubahan jaman, karena kita ada didalamnya dan kita sendirilah perubahan itu.

Hanya orang-orang tertentu yang dijaman modern ini yang tidak punya, tidak gunakan 'gadget' apapun itu bentuknya. Anak bayi dongeng sebelum tidur, nyanyian 'nina bobok' bukan dari suara lembut penuh kasih sayang dari ibunya, tapi disandingkan gadget dengan dongeng dan lagu yang di download dari youtube.

Cucu saya, umur 5 tahun sudah bisa pilih menu, cari yang dia inginkan dan klik play youtube sendiri tanpa bantuan orang dewasa / ortu. Karena dia sudah bisa baca tulis lancar dan bisa ngerti 'how to use' gadget yang dibelikan ortunya khusus untuk dia.

Sejauh ini masih terbatas sesuai dengan kebutuhan dia , lagu anak-anak, tarian, balet (dia les balet) cerita dan pelajaran TK. Tapi dengan perkembangan umur, pergaulan, pengaruh lingkungan, televisi, bukan tidak mungkin dia akan membuka konten yang belum / tidak sesuai dengan usianya.

Dan, ...
Orang tua, termasuk orang dewasa yang ada disekitarnya tidak tentu selalu ada dan mengawasi anak-anak yang dengan bebas menggunakan gadget.
Dilarang atau dibatasi?, ...
Mereka pasti akan punya keinginan tahu, kenapa dibatasi, dilarang ini, itu.
Dan, akhirnya mulai nekat, melanggar peraturan, ditambah dari pergaulan dengan teman yang sebagian dibebaskan main gadget tanpa pengawasan, mereka cerita antar teman, mulailah dia atau mereka melakukan hal-hal yang dikatakan 'TABU' bagi mereka menjadi tidak ada kata 'tabu'

Hal ini tidak bisa dicegah, karena sifat dasar anak atau orang itu, keinginan tahunya sangat tinggi, apalagi hal-hal yang dilarang.

Dilarang / dikekang, anak berontak, melanggar peraturan, berani dengan orang tua, kalau dibiarkan, jadi rusak-rusakan.

Jalan yang terbaik, kuatkan iman, tidak melarang tapi beri pengertian, proteksi diri, jangan mudah terpengaruh dengan teman, lingkungan, acara TV dan lain-lain.

Tidak kalah penting, ...
Orang tua sendiri jangan memberi contoh melakukan yang dilarang kepada anak-anak.

Yang "TABU" untuk anak-anak juga 'tabu' untuk orang tua.

Demikian, semoga bermanfaat. terima kasih, salam.

Selamatkan generasi penerus bangsa dari pengaruh kemajuan jaman, semoga bisa, Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun