Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebelum Pukul Tujuh Pagi Ini

2 Februari 2023   20:17 Diperbarui: 2 Februari 2023   20:19 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Waktu sudah menunjukkan pkl06.30, ketika aku memesan ojek online. Aku menyambar syal coklat kotak-kotak bergaris putih dengan bahan tipis dan halus dari atas tempat tidur, jaket yang telah menipis warna merah, tas hijau berbahan ransel, lalu meninggalkan kamar menuju dapur.

Aku melihat telepon selularku. Melacak, sudah sampai di mana posisi ojek online yang akan menjemputku. Sambil mengenakan flat shoes berwarna coklat muda, sesekali aku melihat telepon selularku. "Sudah dekat. Tersisa 20 meter lagi dari rumah." dalam hatiku bergumam.

Bergegas, aku mengenalkan syal coklat dan jaket merah. Aku melongok layar hape yang sedang memperlihatkan gambar motor yang membelok ke arah rumah. Setelah berpamitan, aku keluar dari rumah.

Dari rumah, tujuanku pagi ini sejarak sekitar 6 km. Menggunakan kendaraan dan melalui jalur tercepat, aku akan melintasi baik jalan besar maupun jalan kecil. Maka, sepanjang sekitar 6 km tersebut, aku akan menyaksikan begitu banyak aktifitas yang sedang berlangsung. Tebakanku tak meleset jauh. Ternyata kehidupan pagi sudah mulai. Sudah mulai sebelum pukul tujuh, pagi ini.

***

Aku melihat seorang ibu mengenakan rompi warna tertentu sedang menyapu jalanan dengan sapu lidi panjang. Dia memegangnya menggunakan dua tangannya, menggerakkan seluruh badannya ketika menyapu, seolah seluruh sampah di jalan tak mungkin tak takluk di bawah kekuatannya. Jam berapakah dia terjaga subuh tadi?

Aku melihat beberapa motor berbaris di sebuah SPBU tak jauh dari perempatan lampu merah. Para pemilik motor tersebut, keluar rumah lebih pagi demi mengisi tangki BBM, demi bisa beraktifitas lebih lancar, demi tidak mengalami antrian panjang di stasiun bahan bakar.

Beberapa mobil maupun motor melintas dengan kecepatan biasa. Terlihat beberapa pengemudia ojek online juga sudah beraktifitas. Helm-helm berwarna baik kuning maupun hijau terlihat. Entah mendului maupun didului oleh kami.

Beberapa tempat usaha yang kami lewati dan lintasi masih dalam keadaan tutup. Namun, ada beberapa orang sedang berdiri di depan tempat usaha yang masih tutup itu. Mereka, karyawan yang telah tiba lebih dulu. Mereka, sedang menunggu dia yang pegang kunci untuk datang segera. Sambil berharap teman mereka tidak ketiduran dan terlambat datang.

Aku melihat seorang penjual pempek yang berdiri tak jauh dari SPBU. Menggunakan motor, pempek jualannya diletakkan dalam kotak kaca. Kota kaca tersebut diletakkan di bagian belakang motornya. Para pembeli mengelilingi bagian belakang motor tersebut sambil sesekali mengambil pempek dari dari kotak kaca tersebut. Entah saling kenal ataupun saling asing, para pembeli terlihat menikmati pempek sambil terlibat percakapan yang tampak akrab. Aku melihat mereka, sebelum pukul 7 pagi ini.

Ada kantor-kantor yang memang tidak buka di hari Minggu. Termasuk beberapa kedai kopi yang kami lintasi, masih belum buka sepagi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun