Kenapa Harus Dikit-dikit Healing ?

Sering ga sih kita ngomong atau dengar kalimat "aku mau ke Bali buat healing dulu" atau "jalan yuk, i need a time for healing" atau kalimat lain yang menggunakan kata healing. 

Saat ini kata healing menjadi hype karena kerap disebut dengan maksud untuk menyegarkan pikiran, meredakan amarah atau pengaruh psikologis dan juga refleksi diri. Bahkan untuk jalan-jalan saja sering ngomong "healing"

Bicara kata "healing" sebenarnya apa sih kata itu bagi orang Indonesia ? Kenapa sih harus dikit-dikit "healing" ? Penting banget ga sih "healing" dan kapan ? 

Banyak sekali kan pertanyaannya! Yuk kita bahas satu-satu.. 

Kata healing mulai tenar di anak muda sejak covid19 merambah, bagi anak muda di Indonesia "healing" yang dapat diartikan penyembuhan tapi bukan soal tubuh tapi soal jiwa. Anak muda yang yang patah hati, berantem sama pacarnya atau orang tua, stress kantor dan lainnya maka di Indonesia ketika ingin menyelesaikan masalah itu pakai kalimat "healing" 

Biasanya cara melakukan healing bisa macan-macam ada yang pergi keluar kota dan melakukan hal yang beda, belanja, makan atau olah raga seperti yoga. Tapi pertanyaannya apakah hal tersebut benar - benar menyelesaikan masalah psikologi mereka ? Faktanya belum tentu juga . 

Healing dengan konsep melakukan hal yang beda dari biasanya memang memberikan sensasi untuk sementara waktu akan tetapi ketika balik ke realita kehidupan hal yang pernah terjadi akan kembali membawa hal-hal lama yang harusnya diselesaikan atau dilupakan. 

Untuk itu healing akan memberikan dampak positif kepada yang mengatakan jika mereka mengetahui dahulu akar masalahnya dan melewati hal-hal yang dilakukan secara positif . Managing Anger juga penting dan mencari bantuan psikolog atau psiater atau ngobrol dengan orang yang dipercaya akan membantu mengurai semua itu. 

Ketahanan psikologi menjadi penting dalam menghadapi perubahan sosial yang cepat ini sehingga kita bisa menjadi kuat dalam bermasyarakat dan ga dikit-dikit healing.. 

Happy always!