Mohon tunggu...
neti nurhayati
neti nurhayati Mohon Tunggu... Konsultan - Enterpreneur

Pengusaha dan aktivis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mewujudkan Taqwa Hakiki

14 Juni 2018   19:11 Diperbarui: 14 Juni 2018   19:17 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Alhamdulillah, kita bersyukur karena kita berada di bulan suci Ramadhan 1439 H. Tidak terasa, kini kita telah sampai di penghujungnya. Dan kita berharap puasa Ramadhan kali ini benar-benar bisa mewujudkan ketakwaan hakiki sebagaimana yang Allah SWT kehendaki (TQS al-Baqarah: 183). 

Tentu Allah SWT tidak pernah menyelisihi janji dan firman-Nya. Apabila mengerjakan ibadah puasa dengan benar (sesuai tuntunan al-Quran dan as-Sunnah) dan ikhlas yang semata-mata karena ridha Allah SWT, niscaya takwa sebagai hikmah puasa ini akan terwujud dalam diri.

Orang-orang bertakwa adalah orang yang takut kepada Allah, intinya dia menjauhi laranganNya dan melaksanakan apa-apa saja yang dititahkan kepada dirinya.

Dengan demikian, jika memang takwa adalah buah dari puasa Ramadhan, setiap mukmin seharusnya senantiasa takut kepada murka Allah SWT. Selalu menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya dan menjauhi kesyirikan, senantiasa menjalankan ketaatan. Ia takut untuk menjalankan perkara-perkara yang haram. Ia senantiasa berupaya menjalankan semua kewajiban yang ditetapkankan Allah SWT kepada dirinya.

Jangan sampai dia melaksanakan puasa Ramadhan bahkan sudah melaksanakan haji, tapi melakukan riba, suap, korupsi, mengabaikan urusan masyarakat, menzalimi rakyat, berdusta dan menolak penerapan syariah secara kffah. Haruslah takut berbuat syirik sebagaimana yang dicontohkan dan diriwayatkan oleh Rasul dengan firman Allah dalam QS. At-Taubah: 31.

Tentu, sebagai wujud dari ketaqwaan kita, kita dilarang menaati apapun produk hukum buatan manusia yang nyata-nyata bertentangan dengan syariah Allah swt. Di sinilah pentingnya kita semua senantiasa hanya menaati Allah SWT dan Rasul-Nya dengan menerapkan syariah-Nya secara kaffah.

Itulah esensi ketakwaan kita, yang sejatinya kita petik sebagai buah dari puasa Ramadhan kita.

Wallahu a'lam bish shawab

By. Ibu Yeti Atho

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun