Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Refleksi Paskah: Memahami Pandemi Covid-19 sebagai Bagian dari Rencana Allah

2 April 2021   06:22 Diperbarui: 17 April 2022   06:12 2646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Teatrikal penyaliban Yesus Kristus saat Jalan Salib dalam rangka merayakan Jumat Agung di Gereja Fransiskus Asisi, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Teatrikal mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus ini mengangkat budaya nusantara 34 provinsi di Indonesia. (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Janji ini terbatas bagi mereka yang mengasihi Allah dan telah menyerahkan diri kepada-Nya melalui iman kepada Kristus.

Sudah lebih dari satu tahun, kita menjalani hidup yang penuh penderitaan dan kesesakan. Pandemi Covid-19 memaksa kehidupan berjalan terbalik, 180 derajat dari kehidupan biasanya. Yang mudah seketika berubah menjadi rumit, tak ada satupun yang berani mengambil resiko untuk menjalani kehidupan sebagai mana mestinya.

Berapa banyak menggerutu? Berapa banyak yang mengomel? Berapa banyak yang mencaci maki? Tidak sedikit. Bukti bahwa banyak yang merasa dongkol dan muak dengan keadaan.

Dalam keadaan demikian, berapa banyak dari kita yang memahami Pandemi Covid-19 sebagai bagian dari rencana Allah? Ataukah kita memahaminya sebagai bagian dari konspirasi manusia? 

Ataukah kita marah kepada Allah yang seolah-olah membiarkan Pandemi Covid-19 melumpuhkan segala sektor? Lalu kita berhenti berharap, berhenti berdoa?

Tepat hari ini (2/4), Jum'at Agung, dalam perayaan Paskah 2021, saya ingin mengajak kita untuk memahaminya sebagai bagian dari rencana Allah. Roma 8:28 mengatakan bahwa "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

Ayat Alkitab tersebut merupakan bagian pembahasan Rasul Paulus tentang kebenaran hingga kunci relasi manusia dengan Allah, Paulus juga membahas masalah-masalah besar tentang kehidupan. 

Bagaimana seorang dapat benar di mata Allah? Bagaimana manusia terpengaruh oleh tindakan Adam dan Kristus? Bagaimanakah seharusnya orang benar hidup? Bagaimana dia dapat hidup demikian?

Pada ayat tersebut, Paulus memulai dengan sebuah aksioma pokok: kita tahu. Barulah dia mengemukakan kebenaran berikut: Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.

Tema Paskah | Sinode GKJ
Tema Paskah | Sinode GKJ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun